Harga Perak Gagal Naik, Bahkan Bisa Anjlok, Kenapa?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 January 2022 11:50
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia naik terbatas pada perdagangan hari ini. Pada Selasa (18/1/2021) pukul 09.05 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23.06/ons, naik 0,26% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Omicron jadi pendorong sesaat bagi perak. Varian virus corona itu sepanjang pekan kemarin meledak di Amerika Serikat (AS) mendorong investor mengalihkan dananya ke aset minim risiko seperti perak. Minggu lalu kasus harian di AS melonjak hingga 874.000 kasus per hari.

Ahli Bedah Umum AS Vivek Murthy mengatakan wabah itu kemungkinan akan memburuk dan masa-masa yang sulit menunggu di depan.

Namun, kenaikan dollar AS siap menjegal laju perak. Indeks dollar AS terus merangkak naik meninggalkan posisi terendah sejak November tahun lalu di US$ 95,11. Saat ini nilai tukar Paman Sam itu berada di level US$ 95,26.

Perak yang diperdagangkan dengan dolar akan tertekan karena jadi lebih mahal dibanding mata uang lain.

Tekanan lebih besar akan datang dari Federal Resereves (The Fed). Para investor menanti sinyal kenaikan suku bunga saat pertemuan yang diagendakan pada 25-26 Januari mendatang.

Beberapa pembuat kebijakan The Fed mulai memberi kode kapan era suku bunga 0% akan ditinggalkan.

Gubernur Fed Lael Brainard, pada hari Kamis, memberi sinyal era suku bunga nol akan segera berakhir setelah dua tahun terguncang pandemi.

"Kami akan berada dalam posisi untuk melakukan itu (menaikkan suku bunga) segera setelah pembelian kami dihentikan," katanya.

"Perkiraan saya adalah bahwa kami akan memiliki kenaikan 25 basis poin pada bulan Maret kecuali ada perubahan dalam data," kata Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker pada acara virtual yang diselenggarakan oleh Philadelphia Business Journal pada hari Kamis.

"Mengangkat (suku bunga) pada bulan Maret, tampaknya hal yang cukup masuk akal," kata Presiden Fed San Francisco Mary Daly.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Cleveland Loretta Mester juga menandai kenaikan suku bunga Maret pada hari Rabu.

Sejalan dengan kode tersebut, pasar pun mengharapkan suku bunga akan naik bulan Maret. Hingga pekan lalu survei CME FedWatch ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 0,25%-0,5% pada bulan Maret mencapai 83,1%.

Suku bunga merupakan salah satu 'musuh' utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu,opportunity costberinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular