Simak, Deretan Unicorn-Decacorn ini Siap Melantai di Bursa!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren perusahaan rintisan dengan valuasi unicorn hingga decacorn yang melantai di bursa saham diperkirakan masih akan berlanjut. Beberapa nama unicorn dikabarkan bakal melantai di bursa saham Tanah Air pada tahun ini, yakni GoTo, Traveloka dan SiCepat Ekspres.
Nama lainnya yang juga dirumorkan akan melakukan penggalangan dana - tidak terbatas di bursa domestik - termasuk Tiket.com, J&T Express dan Kopi Kenangan.
Tahun lalu Komisaris PT Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir secara eksplisit mengumumkan beberapa perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn (US$ 1 miliar) dan decacorn (US$ 10 miliar) yang berpotensi melantai di pasar saham domestik di tahun depan.
Dalam pemaparannya, Pandu menyebut perusahaan tersebut ialah GoTo, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, yang direncanakan akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada semester pertama tahun 2022.
Dua perusahaan lainnya, SiCepat Ekspres dan Traveloka yang juga direncanakan akan melantai di tahun yang sama.
Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia, merangkum daftar perusahaan rintisan yang dikabarkan akan melakukan penggalangan dana dari pasar modal.
GoTo
Rencana GoTo, entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia, yang berencana melantai di bursa saham domestik gagal terwujud tahun lalu.
GoTo dikabarkan berencana melakukan penawaran umum perdana saham tahun 2022 ini. Apalagi, BEI telah merancang aturan mengenai kebijakan dual class of shares dan klasifikasi saham dengan hak suara multipel atau multiple voting share (MVS) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sudah lama dinantikan oleh GoTo.
Terobosan baru dari pasar modal Indonesia seperti penerapan Saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM) untuk IPO dan adanya perubahan peraturan Bursa No I-A tersebut memberikan pintu yang lebih luas bagi perusahaan dari berbagai sektor untuk tercatat di papan utama atau papan pengembangan.
Meski gagal mengumpulkan dana dari IPO tahun lalu, perusahaan rintisan teknologi terbesar di Indonesia ini tahun lalu berhasil memperoleh pendanaan pra-IPO dari investornya senilai US$ 1,3 miliar atau Rp 18,65 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/US$) beberapa waktu lalu.
Valuasi perusahaan Gojek setelah merger dengan Tokopedia diperkirakan akan menghasilkan nilai kapitalisasi pasar senilai US$ 35 miliar sampai dengan US$ 40 miliar atau kisaran Rp 502 triliun - Rp 574 triliun. Rumor pasar juga menyebutkan bahwa calon konglomerat baru ini akan tercatat di dua bursa, domestik dan di Wall Street.
Sebelumnya, Grup GoTo dikabarkan telah menunjuk penjamin emisi (underwriter) untuk membantu pengumpulan dana sekitar US$ 1 miliar atau Rp 14,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$) dalam proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa Tanah Air.
Melansir Bloomberg, Jumat (17/12/2021), menurut sumber anonim, GoTo telah memilih dua perusahaan sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas, sebagai penjamin emisi untuk IPO di bursa saham domestik yang diperkirakan dilaksanakan tahun ini.
Nantinya, kata sumber tersebut, perusahaan hasil merger atau gabungan antara unicorn penyedia jasa ride-hailing Gojek dan e-commerce Tokopedia itu akan melantai di bursa dengan nama PT Goto Gojek Tokopedia. Perwakilan GoTo belum memberi tanggapan kepada Bloomberg mengenai hal ini.