
The Fed Menjegal Rally Harga Perak, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau melemah tipis di akhir pekan di tengah kegalauan pasar menanti keputusan The Fed mengenai kenaikan suku bunga.
Pada Jumat (14/1/2021) pukul 09.32 WIB harga perak tercatat US$ 23.06/ons, melemah 0,05% dibandingkan posisi kemarin.
Inflasi AS yang mencapai 7% membuat sebagian pelaku pasar mengharapkan The Fed segera menaikkan suku bunga untuk mendinginkan ekonomi.
Menurut survei CME FedWatch,ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga pertama kali pada bulan Maret terus meningkat dan saat ini sudah mencapai persentase 83,1%. Pasar menilai suku bunga naik ke 0,25% - 0,5%.
Laju perak masih ditopang oleh data indeks inflasi produsen (PPI) sebagian besar di bawah ekspektasi dan lonjakan klaim pengangguran dapat membuat Fed mengerem pandangan hawkish.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan kenaikan dalam pengajuan klaim pengangguran untuk pertama kali. Klaim yang berakhir 8 Januari 2022 meningkat menjadi 230.000. Sementara PPI naik 9,7% year-on-year, di bawah konsensus pasar 9,8% yoy.
PPI dan klaim pengangguran yang lebih kalem direspon negtif oleh dolar AS. Indeks dolar AS pun masih betah berada di level terendah sejak November. Pelamahan dolar menguntungkan perak yang diperdagangkan dengan greenback jadi lebih murah ketimbang mata uang lainnya.
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?