
Gencar Ekspansi, BUKA Mau Jadi Perusahaan Investasi?

Meski telah mendapatkan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham dan akan segera merealisasikan investasi di Allo Bank, sejatinya Bukalapak akan tetap menjadi perusahaan dengan fokus utama e-commerce.
Jika sekitar sepertiga dana IPO secara teori dapat dijadikan sebagai investasi, dua pertiga sisanya masih akan digunakan untuk mengembangkan bisnis inti perusahaan.
Diketahui sekitar 33% untuk modal kerja perseroan dengan sekitar 34% sisanya akan digunakan untuk modal kerja entitas anak.
Untuk entitas naka secara rinci, sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia; sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia; sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama;
Lalu, sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia; sekitar 1% dialokasikan kepada Bukalapak Pte. Ltd.; dan sekitar 1% dialokasikan kepada PT Five Jack.
Selain itu, Bukalapak juga diketahui akan membangun perusahaan patungan dengan pengusaha Chairul Tanjung pada segmen makanan segar dan grosir.
Founder dan Chariman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan sebesar 55% saham perusahaan patungan ini akan dikuasai Transmart dan 45% dimiliki Bukalapak.
Masuknya Transmart dan Bukalapak ke e-commerce grocery sebenarnya bukan tanpa alasan. Pasalnya pandemi Covid-19 telah membuat kebutuhan grocery online semakin meningkat dan membuat pasarnya bertambah besar.
Riset Facebook dan Bain & Company memprediksi tahun 2020 pasar grocery Asia Tenggara mencapai US$350 miliar sementara penetrasinya baru 0,3%.
Institute of Grocery Distribution (IGD), sebuah konsultan industri ritel, memprediksi Indonesia akan menjadi pasar grocery terbesar keempat di Asia pada 2022, setelah China, India, dan Jepang.
Pada akhirnya, Bukalapak masih memfokuskan diri pada bisnis e-commerce, setidaknya perusahaan dalam waktu dekat tidak akan meninggalkan bisnis utama yang telah dijalankan sejak tahun 2010 lalu.
Meski demikian pintu bagi Bukalapak untuk memperluas unit bisnisnya, khususnya terkait investasi, masih terbuka lebar, mengingat masih ada sisa dana IPO yang dapat digunakan untuk mengembangkan unit bisnis ini.
(fsd/fsd)[Gambas:Video CNBC]
