'Hantu' Suku Bunga Membayangi, Gerak Perak Terbatas

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 11/01/2022 09:19 WIB
Foto: Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)

Jakarta,CNBC Indonesia - Gerak harga perak terpantau datar pagi hari ini. Perkiraan inflasi yang tinggi jadi pendorong, namun The Fed masih jadi hantu gentayangan bagi perak.

Pada Selasa (11/1/2021) pukul 07.37 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,4655/ons, naik tipis 0,06% dibanding posisi kemarin.


Para pelaku pasara menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) lusa. Berdasarkan polling yang dihimpun Reuters, inflasi AS diramal akan mencapai 7% year-on-year pada bulan Desember.

Perak dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi memantik kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat.

Risalah rapat Federal Reserve (FOMC) menunjukkan para pejabat siap menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan akibat lonjakan inflasi.Dalam pertemuan bulan lalu, para pejabat The Fed mengatakanpasar tenaga kerja sudah sangat ketat dan inflasi terus meninggi. Ini sepertinya mengharuskan The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih cepat.

Kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret naik menjadi lebih dari 70%,mengutipFedWatch CME Group.

Suku bunga merupakan salah satu 'musuh' utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu,opportunity costberinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.

Sementara itu kenaikan suku bunga juga turt mendorong dolar yang lebih kuat. Hal ini membuat logam mulia yang dijual dengan greenback menjadi mahal bagi pemegang mata uang lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siasat Bisnis Es Krim Laris Manis Saat Ekonomi Bergejolak