Astaga! Persediaan Anjlok 62%, Harga Nikel Dekati Rekor Baru

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
10 January 2022 13:25
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat mendekati rekor harga tertinggi di US$ 21.207,5. Hal ini ditopang oleh persediaan yang terus anjlok.

Pada Senin (10/1/2021) pukul 11.34 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 10.900/ton, naik 0,80% dibandingkan harga pekan lalu.

Persediaan nikel di gudang bursa logam London (LME) pada 7 Januari 2021 tercatat 100.248 ton. Jumlah ini turun 62,06% ptp dari persediaan tertinggi tahun lalu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, persediaan nikel turun 59,69% ptp.

Pasar nikel pada tahun 2022 diperkirakan masih mengalami defisit oleh Fitch Solution. Besarannya adalah defisit 274.000 ton. Defisit terjadi saat pasokan tidak dapat memenuhi permintaan atau konsumsi.

Konsumsi nikel diprediksi akan mencapai 2,66 juta ton tahun ini. Jumlah ini tumbuh 1,88% dari tahun lalu sebesar 2,6 juta ton.

Sedangkan produksi tahun ini diproyeksi akan mencapai 2,38 juta ton, naik 3,12% dari tahun lalu sebesar 2,31 juta ton.

Konsumsi sebagian besar akan datang dari pabrik baja tahan karat (stainless steel). Stainless steel adalah barang hasil akhir yang menyumbang 60% permintaan nikel dunia. Namun, pertumbuhannya diperkirakan melambat dibanding tahun 2021.

Sementara itu, produksi nikel dunia yang naik didorong oleh Indonesia. Pertumbuhan produksi nikel garuda diperkirakan naik 15,6% dan jadi tertinggi dibanding negara produsen nikel olahan lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular