Cakep! Harga Saham BBHI Melompat Melewati Harga Teoritis

Feri Sandria, CNBC Indonesia
10 January 2022 10:08
INFOGRAFIS, Ekosistem Raksasa Pemilik Saham Allo Bank Pasca HMETD
Foto: Infografis/ Ekosistem Raksasa Pemilik Saham Allo Bank Pasca HMETD/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten perbankan digital PT Allo Bank Tbk (BBHI) melambung tinggi pada awal perdagangan pertama hari ini, Senin (10/1/2022).

Kenaikan tersebut terjadi seiring perusahaan telah menetapkan harga teoretis saham BBHI dalam rangka penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebesar Rp 5.675/saham.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBHI melejit 19,28% ke Rp 6.800/saham pada perdagangan Senin pagi pukul 10.00 WIB. Nilai transaksi saham BBHI tercatat sebesar Rp 126,38 miliar dengan volume perdagangan 119,11 juta saham. Asing tercatat melakukan berli bersih R[p 5,19 miliar di pasar reguler.

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di BEI, Senin (10/1), manajemen Allo Banlk mengumumkan harga teoretis saham BBHI untuk pedoman tawar menawar dan penghitungan Indeks Harga Saham BEI di harga Rp 5.678 atau disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp 5.675/saham.

Harga tersebut berlaku mulai perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Senin ini (10/1).

Adapun harga saham BBHI pada akhir cum date di pasar reguler tercatat di posisi Rp 10.150/saham.

Harga teoritis saham adalah harga yang diterapkan bursa sebagai pedoman tawar menawar atas saham pada saat dimulainya perdagangan pertama di pasar reguler setelah adanya penerbitan saham baru.

Harga teoritis adalah harga penyesuaian antara harga pasar dan harga tebus rights issue.

Ini adalah mekanisme bursa agar pasca-rights issue agar kapitalisasi pasar emiten tidak melonjak tiba-tiba apalagi ketika rights issue yang dilakukan dalam menerbitkan jumlah saham yang banyak dengan harga penebusan di bawah harga pasar.

Dalam prospektus rights issue yang terbit Perusahaan berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10,04 miliar saham atau setara 46,24% dari modal disetor perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Artinya, Allo Bank berpotensi meraih dana rights issue senilai Rp 4,80 triliun.

Menurut Laporan Keuangan BBHI kuartal III-2021, jumlah ekuitas perusahaan terkini mencapai Rp 1,28 triliun. Ke depan, jika ada tambahan modal dari RI sebanyak Rp 4,8 triliun, maka ekuitas BBHI akan berubah menjadi Rp 6,08 triliun. Dengan begitu, Allo Bank dapat diklasifikasikan sebagai bank KBMI II (Bank dengan modal inti di atas Rp 6 triliun).

Setiap pemegang 100 saham lama berhak atas 86 HMETD.

Dalam rights issue tersebut, pemegang saham pengendali BBHI, Mega Corpora akan mengambil 2,71 miliar saham atau setara 30% dari total yang diterbitkan dalam aksi korporasi ini senilai Rp 1,3 triliun. Sedangkan 70% sisanya dialihkan kepada tujuh investor strategis yakni Grup Salim, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grab, Carro, CT Corp, dan Growtheum Capital Partners.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kedatangan Investor Raksasa, Saham Allo Bank Sempat Rp 10.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular