Harga Nikel Longsor, Gara-gara Indonesia Nih...

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Kamis, 06/01/2022 16:15 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel turun siang ini seiring dengan proyeksi pasokan di pasar meningkat pada 2022. Sementara pertumbuhan permintaan dari China melambat

Pada Kamis (6/1/2021) pukul 13:27 WIB harga nikel tercatat US$ 20.415/ton, turun 1,08% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Sumber: LME

Produksi nikel dunia tahun 202 diperkirakan naik 3,1% dibanding tahun 2021 menjadi 2,38 juta ton, mengutip data Fitch Solution. Produksi nikel dunia yang naik dipengaruhi oleh Indonesia. Pertumbuhan produksi nikel garuda diperkirakan naik 15,6% dan jadi tertinggi dibanding negara produsen timah olahan lainnya.

Par penambang Indonesia diminta untuk meningkatkan kapasitas smelter untuk mengekspor nikel olahan karena larangan ekspor bijih nikel. Beberapa perusahaan produsen pun sudah diatur untuk meningkatkan produksi selama dua tahun ke depan.

Contohnya PT Antam Tbk yang hampir menyelesaikan smelter feronikel Haltim dengan kapasitas 13.500 ton per tahun. Dengan ekspansi smelter, Fitch memperkirakan neraca produksi nikel olahan Indonesia akan t surplus 568.000 ton pada tahun 2030.

Sementara itu, pertumbuhan permintaan dari sektor baja tahan karat (stainless steel) akan melambat setelah tumbuh pest pada 2021.

Stainless steel adalah barang hasil akhir yang menyumbang 60% permintaan nikel dunia. Permintaan dari pabrik stainless steel yang melemah akan berdampak negatif kepada harga nikel dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Forum Industri Nikel Minta Kenaikan Tarif Royalti Dikaji Ulang