
Perak Lesu Pagi Ini, Powell Cs Jadi Biang Keladi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak terpantau melemah pagi ini setelah hasil pertemuan The Fed semalam menghasilkan pandangan hawkish mengenai suku bunga.
Pada Kamis (6/1/2021) pukul 07:15 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,76/ons, turun 0,08% dibandingkan posisi kemarin.
![]() |
The Federal Reserve (The Fed) merilis risalah rapat (FOMC) yang menunjukkan para pejabat siap menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan akibat lonjakan inflasi. Dalam pertemuan bulan lalu, para pejabat The Fed mengatakan pasar tenaga kerja sudah sangat ketat dan inflasi terus meninggi. Ini sepertinya mengharuskan The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih cepat.
"Para peserta rapat secara umum mencatat bahwa tidak bisa menghindari kenaikan suku bunga acuan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa peserta rapat juga mencatat sudah saatnya mengurangi beban neraca (balance sheet) setelah kenaikan Federal Funds Rate," sebut notula itu.
Pasar dengan cepat bereaksi. Kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret naik menjadi lebih dari 70%, mengutip FedWatch CME Group.
"Indikasi The Fed semakin khawatir dengan inflasi akan menciptakan pandangan bahwa mereka akan melakukan pengetatan kebijakan secara agresif pada 2022. Lebihhawkishdari dugaan," kata David Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Adivisors yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.
Suku bunga merupakan salah satu 'musuh' utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?