Investor Tarik Untung, Harga Nikel 'Kepleset'

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 January 2022 16:40
Pabrik pengolahan nikel di Sorowako, Provinsi Sulawesi Selatan. (REUTERS/Yusuf Ahmad)
Foto: Pabrik pengolahan nikel di Sorowako, Provinsi Sulawesi Selatan. (REUTERS/Yusuf Ahmad)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel tergelincir setelah nyaris mengukir rekor baru selama tujuh tahun. Aksi ambil untung investor menghentikan reli harga selama tujuh hari beruntun.

Pada Selasa (4/1/2021) pukul 15:00 WIB harga nikel tercatat US$ 20.732,5/ton, turun 0,12% dibandingkan harga penutupan kemarin.

NikelSumber: Investing

Setelah menguat sepanjang tahun 2021, pertumbuhan harga nikel tahun ini diperkirakan lesu. Fitch Solution Country Risk & Industry Research memproyeksi harga nikel dunia tahun depan akan berada di kisaran US$ 17.000/ton. Sedangkan konsensus yang dihimpun Bloomberg memprediksi harga nikel akan berada di level US$ 19.000/ton.

Penyebabnya adalah surplus pasokan nikel yang diperkirakan terjadi pada 2022. Sedangkan permintaan dari sektor energi hijau belum mampu menopang permintaan walaupun penjualan kendaraan listrik terus meroket.

Surplus pasokan didorong oleh nikel berkalori rendah Nickel Pig Iron (NPI) yang diproduksi oleh Indonesia, produsen nikel terbesar dunia. Global Palladium Fund memperkirakan surplus nikel global sebesar 59.000 ton pada 2022.

Sementara permintaan nikel akan berkurang seiring dengan melambatnya pertumbuhan produksi industri baja tahan karat (stainless steel) China. Tingkat pertumbuhan diperkirakan melambat secara bertahap menjadi sekitar 5% per tahun setelah tumbuh 15% tahun 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular