
China Evergrande Minta Hentikan Perdagangan Saham, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham China Evergrande Group telah ditangguhkan sementara dari perdagangan pada hari Senin di Bursa Efek Hong Kong sembari menunggu rilis "informasi orang dalam", kata pengembang properti yang tengah melawan krisis likuiditas tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dalam pernyataan singkat kepada Bursa Efek Hong Kong, Evergrande menyebutkan "atas permintaan perusahaan, perdagangan saham perusahaan dihentikan pada pukul 9.00 pada tanggal 3 Januari 2022 menunggu rilis oleh perusahaan dari pengumuman yang berisi informasi orang dalam."
Sebelumnya, perusahaan juga pernah menghentikan sementara perdagangan sahamnya pada bulan Oktober, ketika mencoba menyelesaikan penjualan saham senilai US$ 2,6 miliar di unit manajemen propertinya. Kesepakatan tersebut akhirnya gagal, karena kedua belah pihak tidak menemukan jalan tengah untuk menyetujui persyaratan kesepakatan.
Saat itu rumor pasar yang beredar menyebutkan perusahaan real estate saingannya, Hopson Development, diharapkan akan membeli 51% saham di unit layanan propertinya.
Evergrande, pengembang paling berhutang di dunia, sedang berjuang untuk membayar lebih dari US$ 300 miliar kewajiban, termasuk hampir US$ 20 miliar obligasi pasar internasional yang ratingnya telah diturunkan oleh perusahaan pemeringkat bulan lalu setelah mengalami gagal bayar.
Pekan lalu, pengembang properti utama di China ini kembali melewatkan pembayaran dua kupon obligasi Juni 2023 dan 2025 senilai US$ 255 juta yang jatuh tempo Selasa (28/12/2021), meskipun demikian keduanya masih memiliki masa tenggang 30 hari.
Perusahaan telah membentuk komite manajemen risiko dengan banyak anggota dari perusahaan negara, dan mengatakan akan secara aktif terlibat dengan krediturnya.
Dilansir Reuters, media lokal melaporkan selama akhir pekan pemerintah kota di pulau resor Hainan China telah memerintahkan Evergrande pada 30 Desember untuk menghancurkan 39 bangunan tempat tinggalnya dalam waktu 10 hari, karena konstruksi dilakukan secara ilegal.
Pada hari Jumat, Evergrande mengurangi kembali rencana untuk membayar investor dalam produk manajemen kekayaannya, mengatakan setiap investor dalam produk manajemen kekayaannya dapat mengharapkan untuk menerima 8.000 yuan (US$1.257) per bulan sebagai pembayaran pokok selama tiga bulan terlepas dari kapan investasi jatuh tempo.
Keputusan tersebut memperlihatkan tekanan likuiditas yang semakin dalam yang sedang dialami pengembang properti tersebut.
"Pasar mengamati kemajuan pelepasan aset dari Evergrande untuk membayar utangnya, tetapi prosesnya akan memakan waktu," kata Conita Hung, direktur strategi investasi di Tiger Faith Asset Management.
"Dan perintah pembongkaran di Hainan akan melukai sedikit kepercayaan pembeli rumah yang tetap ada di perusahaan."
Evergrande mengatakan pekan lalu 91,7% dari proyek nasionalnya telah melanjutkan konstruksi setelah berjuang selama tiga bulan. Banyak proyek dihentikan sebelumnya setelah pengembang gagal membayar banyak pemasok dan kontraktornya.
Memperburuk kondisi yang tengah dihadapi, saham Evergrande turun 89% tahun lalu, ditutup di level HK$ 1,59 pada hari Jumat.
Unit kendaraan listriknya China Evergrande New Energy Vehicle Group kapitalisasi pasarnya juga menyusut 88% tahun lalu, sementara unit manajemen properti Evergrande Services nilai sahamnya juga menguap 70% sepanjang tahun 2021 lalu.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Disayang' Pemegang Obligasi, Evergrande Hindari Gagal Bayar