Bikin Tajir Melintir! Cuan dari Saham Bank Mini Bisa 3.000%

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Selasa, 28/12/2021 13:30 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun ini saham emiten bank mini (dengan modal inti di bawah Rp 6 triliun) menjadi salah satu saham idola para investor hingga membuat harganya membumbung tinggi. Lonjakan saham yang monumental tersebut turut didorong oleh janji manis bank digital di Tanah Air.

Adapun saat ini, bank-bank bermodal cekak tersebut juga sedang berpacu dengan waktu untuk memenuhi ketentuan modal minimum Rp 2 triliun per akhir tahun ini oleh regulator.

Lantas, saham bank mini apa saja yang paling cuan selama tahun ini?


Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan tabel yang berisikan kinerja 10 saham bank mini paling moncer sejak awal tahun alias year to date (ytd).

10 Besar Saham Bank Mini dengan Lonjakan Tertinggi pada 2021

Kode Ticker

Harga Terakhir (Rp)

Kinerja YtD

BBHI

7175

3221.05

BANK

2400

2230.10

BNBA

3540

558.42

BINA

3890

462.32

BBYB

2700

432.66

BMAS

1940

350

ARTO

17000

337.75

BBSI

4310

307.57

BGTG

264

256.76

INPC

133

92.75

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) | Data terakhir per Senin (27/12/2021), pukul 11.00 WIB

Saham bank mini--sekaligus bank digital--paling moncer tahun ini disematkan kepada saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), yang meroket 3.221,05% sejak awal tahun.

Melesatnya saham BBHI tersebut berkaitan dengan aksi akuisisi Bank Harda (sebelum berganti nama menjadi Allo Bank) oleh CT Corp milik pengusaha nasional Chairul Tanjung lewat PT Mega Corpora pada awal tahun ini.

Selain BBHI, saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) juga 'terbang' 2.230,10% ke harga Rp 2.400/saham sejak melantai di bursa pada 1 Februari 2021.

Adapun deretan saham bank mini yang berhasil mendulang cuan hingga ratusan persen sepanjang tahun ini, salah satunya PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) yang melambung tinggi 558,42% sejak awal tahun.

Narasi bank digital yang terus berkembang sejak awal tahun ini dan ketentuan regulator soal pemenuhan modal minimum bank menjadi katalis utama melonjaknya saham-saham bank mini.

Memang, tahun 2021 menjadi momentum yang menjanjikan bagi bank digital seiring dengan tren digitalisasi dan ramainya akuisisi sejumlah investor global untuk masuk ke bank digital.

Bukan hanya investor perbankan, investor korporasi non-bank, konglomerat hingga perusahaan rintisan alias startup berlomba-lomba masuk berinvestasi ke bank digital.

Prospek bank digital di Tanah Air memang diyakini sangat cerah didukung dengan ruang penyaluran kredit yang masih sangat terbuka, penetrasi dan adopsi teknologi digital yang semakin meluas dan karakteristik perbankan domestik yang profitable.

Salah satu keunggulan dari praktik bank digital adalah efisiensi. Konsep branchless banking yang menyasar mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal dan ekosistem digital yang semakin berkembang pesat di Tanah Air menjadi sentimen positif untuk harga sahamnya.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan bank untuk memiliki modal minimal Rp 2 triliun jika tak mau turun kasta menjadi BPR alias Bank Perkreditan Rakyat.

Adapun untuk 2022, modal minimal mencapai Rp 3 triliun sebagaimana termaktub dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa keuangan (OJK) Heru Kristiyana menjelaskan, proses bank-bank tersebut meningkatkan modal inti terus berjalan.

Heru menambahkan, upaya meningkatkan modal inti tersebut dilakukan oleh bank dengan melakukan konsolidasi atau mencari partner strategis."Semua bank itu sudah mengarah ke sana, saya yakin benar, pasti mereka akan memenuhi aturan kita. Kalau tidak penuhi sanksi berat, turun kelas menjadi BPR," kata Heru Kristiyana, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Kamis (25/11/2021).

Berdasarkan data CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 13 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal ini. Untuk menyebut beberapa, ada Bank Ina, Bank Ganesha, Bank Capital Indonesia, Bank MNC Internasional, dan Bank Aladin Syariah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investor Senang BI Rate Turun, IHSG & Rupiah Kompak Menguat