Efek Dolar AS Ambles, Harga Perak Ngegas 3% Seminggu
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak menguat pada perdagangan pagi ini terdorong oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah selama empat hari berturut-turut.
Pada Jumat (24/12/2021) pukul 08.54 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22,92/ons, naik 0,13% dibandingkan posisi kemarin.
Harga perak melanjutkan reli selama empat hari berturut-turut dan mencatatkan kenaikan 3,09% dalam seminggu seiring dengan pelemahan dolar AS.
Pada Kamis (23/11/2021) dolar AS ditutup di US$ 96,02, turun 0,06% dibanding posisi hari sebelumnya.
Pelemahan dolar AS membuat logam yang diperdagangkan dengan greenback lebih murah dibandingkan dengan mata uang lainnya.
Sementara itu, klaim awal tunjangan pengangguran yang berakhir pada 18 November 2021 tercatat 205.000, tidak berubah dari revisi pekan sebelumnya.
Pengajuan mingguan untuk tunjangan pengangguran mencapai level terendah sejak 1969 selama pekan yang berakhir 20 November, ketika jumlahnya mencapai 199.000.
Tingkat klaim pengangguran yang rendah semakin meningkatkan risiko inflasi yang semakin tinggi di negeri Paman Sam.
Inflasi yang semakin tinggi jadi kabar baik bagi perak sebagai aset safe haven yang berfungsi sebagai lindung nilai dari ekonomi yang panas.
Walaupun inflasi yang tinggi membuat The Fed mempercepat tapering dan suku bunga yang menjadi musuh utama perak, namun risiko tersebut sudah diantisipasi pasar sehingga sudah priced in.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)