Durian Runtuh Bikin Sri Mulyani Kipas-kipas Duit, 2022 Lagi?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 December 2021 12:20
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Normalisasi pasokan juga akan terjadi pada CPO yang diperkirakan akan menekan harga. Produksi yang akan berangsur pulih dan masalah tenaga kerja Malaysia yang membaik akan memperbaiki pasokan CPO.

Darab Mistri, analis komoditas dari Gadrej Internasional Ltd, meyakini operasional kebun sawit di Malaysia akan mulai normal tahun 2022. Dia mengatakan masalah kekurangan tenaga kerja juga akan teratadi tahun depan namun efeknya akan terasa pada kuartal II 2022.

Darab memprediksi produksi CPO Malaysia akan mencapai 19 juta ton tahun 2022, naik dari 18 juta ton pada 2021. Untuk Indonesia, Darab memprediksi produksi CPO akan naik 1 juta ton pada 2022. Di sisi permintaan, Darab mengungkapkan akan terjadi peningkatan dua juta ton dari biodiesel.

"Permintaan terhadap energi akan terus mengalami kenaikan 2 juta ton pada tahun 2021-2022," jelas Dorab.  

Permintaan dari konsumsi diperkirakan akan naik 3 juta ton setiap tahun karena pemulihan ekonomu dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular