Obat Covid Resmi Beredar, Saham Farmasi Malah Keok

Market - Aldo Fernando, CNBC Indonesia
23 December 2021 10:37
INFOGRAFIS, Ini Dia Obat Minum Covid-19 buatan Pfizer dan Merck Foto: Infografis/ Molnupiravir & Ritonavir/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham farmasi utama melemah pada lanjutan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (23/12/2021), di tengah kabar bahwa Amerika Serikat (AS), Rabu (22/13) menyetujui izin obat anti Covid-19 Pfizer.

Berikut pelemahan saham farmasi, mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 10.07 WIB.

  1. Phapros (PEHA), saham -0,88%, ke Rp 1.120/saham

  2. Kimia Farma (KAEF), -0,79%, ke Rp 2.500/saham

  3. Kalbe Farma (KLBF), -0,64%, ke Rp 1.560/saham

  4. Pyridam Farma (PYFA), -0,49%, ke Rp 1.010/saham

Saham PEHA, anak usaha KAEF, turun 0,88% ke Rp 1.120/saham, setelah kemarin naik 0,89%.

Sementara, saham emiten BUMN KAEF terdepresiasi 0,79% ke Rp 2.500/saham, melanjutkan pelemahan selama 2 hari terakhir. Saham KAEF terus loyo setelah sempat naik 4,44% pada Kamis pekan lalu (16/12), ketika ada kabar varian anyar Covid-19, yang bernama Omicron, diumumkan telah masuk ke Indonesia.

Saham KLBF dan PYGA juga sama-sama turun 0,64% dan 0,49% pagi ini.

Di sisi lain, saham emiten pelat merah lainnya, INAF, masih stagnan di Rp 1.130/saham. Saham INAF juga masih cenderung merosot setelah melesat 4,31% pada Kamis minggu lalu.

Diwartakan CNBC Indonesia, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam konferensi pers pada Selasa menyerukan warga AS mendapatkan suntikan penguat vaksin, mengklaim bahwa penerima akan "amat sangat terlindungi."

Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tak akan melakukan pembatasan sosial (lockdown) ketat seperti yang pernah diberlakukan sebelumnya.

Di sisi lain, FDA menyetujui penggunaan dan peredaran obat besutan Pfizer untuk menekan tingkat keparahan infeksi Covid-19. Studi menunjukkan bahwa pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga tak perlu mondok di rumah sakit.

Obat Covid-19 ini akan dipasarkan untuk orang-orang yang berisiko tinggi di usia 12 tahun ke atas.

Izin diberikan seiring dengan varian Omicron yang menular cepat dan mendominasi kasus di AS, 73%, mengalahkan Delta. Ini mengancam AS di tengah musim liburan yang berlangsung.

Hal ini memberikan harapan bahwa penanganan pandemi bakal kian membaik sekalipun di negara yang tingkat vaksinasinya rendah. Jika penanganan pandemi membaik, maka harapan bahwa pandemi berakhir pun bakal kian besar, sehingga ekonomi segera berjalan normal.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Saham-saham Farmasi Naik Daun, Dirangsang Kinerja Kuartal-III


(adf/adf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading