Market Commentary

Covid-19 Mau Jadi Endemi, Kok 6 Saham Farmasi Ini Ngacir?

Putra, CNBC Indonesia
20 June 2023 11:58
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi secara mayoritas menguat pada perdagangan sesi I Selasa (20/6/2023), meski pemerintah tengah mempersiapkan perubahan pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Per pukul 10:39 WIB, dari sembilan saham farmasi, enam saham menguat, satu saham cenderung stagnan, dan satu saham cenderung melemah.

Berikut pergerakan saham emiten farmasi pada perdagangan sesi I hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Pyridam Farma PYFA90011,80%
Kimia FarmaKAEF8307,79%
IndofarmaINAF6553,97%
PhaprosPEHA6951,46%
Industri Jamu dan Farmasi Sido MunculSIDO7350,68%
Tempo Scan PacificTSPC1.1700,28%
MerckMERK4.7000,00%
Soho Global HealthSOHO4.9800,00%
Kalbe FarmaKLBF2.060-0,48%

Sumber: RTI

Saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menjadi saham farmasi yang penguatannya paling besar pada sesi I hari ini, yakni melejit 11,8% ke posisi Rp 900/saham.

Sedangkan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjadi saham farmasi satu-satunya yang terpantau terkoreksi pada sesi I hari ini, yakni sebesar 0,48% menjadi Rp 2.060/saham.

Mayoritas saham farmasi terpantau bergeliat meski pemerintah RI telah mengumumkan bahwa status Covid-19 berubah dari pandemi menjadi endemi dalam waktu dekat.

Khusus waktu diumumkannya secara resmi transisi Covid-19 dari pandemi ke endemi, menurut Budi telah ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia enggan membocorkannya sebelum presiden sendiri yang mengumumkan.

"Nanti presiden akan mengumumkan beliau sudah memutuskan tanggalnya cuma lebih baik kita tunggu beliau," kata Budi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan salah satu imbas dari perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi bagi masyarakat. Salah satunya pemerintah tidak lagi menanggung biaya penanganan pasien Covid-19.

Saat ini pemerintah telah menyuntikkan 425 juta dosis vaksin ke masyarakat. Selain itu dari hasil sampling yang dilakukan pada Januari lalu, 98% penduduk Indonesia sudah imun dari Covid 19.

Sehingga, Ia mengungkapkan dalam seminggu atau dua minggu ini pemerintah memberikan pengumuman ini secara resmi.

"Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi kalau kena Covid bayar. saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi sakit covid bayar. Konsekuensinya itu," kata Jokowi dalam peringatan satu dekade Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Minggu (19/6/2023).

Kenaikan saham farmasi sepertinya disebabkan karena setelah status Covid-19 menjadi endemi, maka pemerintah tidak lagi menanggung biaya penanganan Covid-19.

Budi mengatakan, secara sederhana itu karena telah masuknya masa transisi Covid-19 dari pandemi menjadi endemi. Maka, ketika sudah menjadi endemi, virus itu sudah dianggap sebagai penyakit yang konstan atau sudah biasa ada di masyarakat.

Karena itu, ia menekankan, wabah virus corona itu kini juga sudah harus menjadi kesadaran seluruh masyarakat bahwa dampaknya bisa dicegah dengan metode-metode yang diterapkan selama masa pandemi, seperti memakai masker.

"Jadi salah satu transisi dari pandemi ke endemi yang paling penting peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat mengenai penyakit penting sekali," ucap Budi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Jadi, tentunya hal ini menjadi katalis positif bagi saham-saham sektor kesehatan, terutama farmasi, sehingga pergerakan hari ini cenderung positif di saham-saham farmasi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular