
Kabar Baik Soal Obat Covid-19 Bikin IHSG Hijau, Sesi II Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,24% ke 6.570,1 pada perdagangan Sesi I, Rabu (22/12/2021). Indeks dibuka naik 0,24% ke 6.572,54 dan di sepanjang perdagangan IHSG bergerak di rentang 6.561,69-6.592,17.
Data perdagangan mencatat sebanyak 233 saham menguat, 273 saham melemah dan 161 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 5,9 triliun dan investor asing net sell di pasar reguler sebesar Rp 69,36 miliar.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melesat pada perdagangan Selasa (21/12/2021), mengakhiri selama tiga hari sebelumnya akibat lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 560,54 poin (+1,6%) ke 35.492,7. S&P 500 melesat 1,8% ke 4.649,23 dan Nasdaq terbang 2,4% ke 15.341,09.
Salah satu sentimen positifnya datang dari FDA yang disebut akan menyetujui obat Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan Merck yang diklaim efektif mencegah dan menurunkan tingkat keparahan infeksi.
Di sisi lain pasar yang jenuh jual juga membuka ruang untuk para pelaku pasar melakukan aksi pembelian aset keuangan yang sudah diobrak murah.
"Pasar bereaksi terhadap posisi jenuh jual dalam jangka pendek.. Omicron dan efeknya yang belum terukur menciptakan volatilitas signifikan, obligasi jenuh beli, saham jenuh jual," tutur Timothy Lesko, kepala Granite Investment Advisors seperti dikutip CNBC International.
Dari dalam negeri, Kementerian Kesehatan melaporkan tambahan dua kasus baru positif Covid-19 Omicron setelah melakukan genome sequencing. Sehingga secara total kasus Omicron yang terdeteksi di Tanah Air ada 5 kasus.
Faktor lain yang dicermati oleh pelaku pasar adalah kemungkinan window dressing yang biasanya terjadi di penghujung tahun.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Bollinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.595 untuk membentuk tren bullish. Sedangkan indeks harus melewati level support terdekatnya di 6.554 untuk membentuk tren bearish.
![]() |
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 48,55 yang mengindikasikan bergerak di zona netral dan cenderung naik. Berdasarkan indikator teknikal, IHSG masih punya peluang menguat dan ditutup di zona hijau hari ini.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Gan! 20 Tahun Terakhir Santa Rally Bikin IHSG Cuan