
Lo Kheng Hong Sebut 2 Bahaya Bagi Bursa RI di 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kawakan, Lo Kheng Hong optimistis, bursa saham domestik akan lebih baik di tahun depan.
Hal tersebut seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional. Indikator ini sudah terlihat dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah menguat 9,62% sejak awal tahun ini. Investor asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 37,69 triliun.
"Saya tentu saja mengharapkan 2022 akan menjadi lebih baik, itu harapan dari kita semua," kata Lo Kheng Hong, kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/12/2021).
Lo membeberkan, kendati bisa lebih baik, ada dua risiko yang akan dihadapi oleh investor di tahun depan.
Pertama, kata Lo, risiko terus meluasnya varian baru Covid-19 Omicron. Saat ini, beberapa negara di Eropa sudah memberlakukan kebijakan penguncian wilayah secara ketat karena varian baru virus Corona ini.
Kedua, kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve yang akan mengurangi aset-aset finansial (tapering) yang ditandai dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed pada tahun depan.
"Kalau uang ketat dilakukan di Amerika tentu akan menjatuhkan harga saham di Amerika dan juga tentu akan terimbas kepada kita juga," kata investor yang dijuluki Warren Buffet Indonesia ini.
Dia membeberkan, risiko tapering akan menjadi konsentrasi investor, karena kebijakan kenaikan suku bunga The Fed akan berdampak kurang baik bagi pasar saham.
"Tapering kan artinya uang ketat, suku bunga akan naik, tentu kalau suku bunga naik kan berdampak tidak baik kepada bursa saham," tandasnya.
Ia pun berharap, di tahun depan akan menjadi momentum kebangkitan ekonomi, sehingga laju bursa saham bisa kembali melesat.
"Semoga, keduanya tidak terlalu berdampak besar, kenaikan suku bunga di 2022 juga kita harapkan sedikit saja, jadi tahun 2022 harapan saya bisa menjadi baik," kata Lo.
(sys/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lo Kheng Hong Beberkan Strateginya Bisa Kaya Dari Saham