
Dapat Rezeki, Emiten Lo Kheng Hong Kantongi Kontrak Rp 4 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten kontraktor minyak bumi dan gas, PT Petrosea Tbk (PTRO), memperoleh nilai kontrak senilai US$ 265 juta atau senilai Rp 3,79 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per US$.
Jenis kontrak tersebut berupa perjanjian jasa pertambangan dan perjanjian rental peralatan dengan jangka waktu selama 4 tahun.
Corporate Secretary Petrosea, Anto Broto mengatakan, perseroan akan menjadi pihak yang melakukan manajemen proyek dan PT Karya Bhumi Lestari, entitas anak perusahaan menjadi kontraktor.
Adapun PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya sebagai klien dan pemberi jaminan pembayaran atas kewajiban pembayaran kepada PT Karya Bhumi Lestari dan perseroan.
Saat ini, perseroan beserta entitas anak, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan dengan PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya.
"Perolehan kontrak akan memberikan tambahan pendapatan dan memperkuat kondisi keuangan perseroan," kata Anto Broto, dalam keterbukaan informasi, Selasa (12/10/2021).
Sebagai informasi, saat ini Petrosea masih dikendalikan oleh PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan kepemilikan saham sebesar 69,80%.
Investor kenamaan Lo Kheng Hong tercatat memiliki kepemilikan saham 15,01% dan sisanya pemegang saham publik sebesar 13,50% dan saham treasuri 1,68%.
Selasa ini, harga saham emiten bersandi PTRO ini terpantau menguat sebesar 9,52% ke level Rp 2.760 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 2,78 triliun.
Belum lama ini, Lo Kheng Hong (LKH) resmi menjual semua kepemilikan sahamnya sebanyak 107.012.600 saham (6,115%) di emiten logistik jasa perkapalan, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS), bersamaan dengan penjualan yang dilakukan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Sementara itu, LKH masih akan memegang saham PTRO ke depan. Apalagi PTRO juga sudah membagikan dividen dan LKH akan mendapatkan dividen senilai Rp 17,41 miliar.
PTRO membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2020 senilai US$ 8 juta atau setara dengan Rp 112 miliar (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.000) untuk tahun buku 2020 dengan nilai dividen per saham sebesar US$ 0,00807.
Jumlah dividen tunai ini sekitar 24,78% dari total laba bersih PTRO sepanjang 2020 yang sebesar US$ 32,28 juta (Rp 451,92 miliar). Dividen yang dibagikan setara dengan Rp 115 per saham.
Ketika ditanya soal saham PTRO, LKH menjawab, "masih di-hold Pak," kata LKH, Jumat pagi (27/8).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penyebab Laba PTRO Bisa Tumbuh di 2021
