
Alamak! Omicron Masuk China, Tembaga Merana...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga melemah siang ini karena Omicron yang terus menyebar dan menimbulkan kekhawatiran investor.
Pada Rabu (22/12/2021) pukul 11:02 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.534,25/ton, turun 0,26% dibandingkan harga penutupan kemarin.
![]() |
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan varian baru corona Omicron telah dilaporkan menyebar di 89 negara global. WHO menyebut bahwa kasus baru Omicron dapat meningkat dua kali lipat selama 1,5 hingga tiga hari ke depan.
Sementara itu di AS, ahli virologi dan penasihat pandemi Gedung Putin Anthony Fauci memperingatkan dunia akan memasuki "musim dingin yang suram". Ini akibat Omicron memicu gelombang infeksi baru secara global, serta pembatasan dan menekan kapasitas rumah sakit.
"Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya ... ketika Anda memiliki begitu banyak infeksi, bahkan jika itu tidak terlalu parah, itu dapat ... dalam satu atau dua minggu ke depan membuat rumah sakit tertekan terutama di daerah negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah," tegasnya.
Sementara itu, 2 kasus baru varian omicron terdeteksi di kota Changsha di China. Hal ini membuat kebijakan penguncian guna membatasi penyebaran Omicron diserukan.
China adalah negara yang memiliki strategi nol kasus COVID-19 dengan langkah penguncian yang ketat. Jika ini terjadi, maka industri kembali tertekan dan mengaburkan pemulihan ekonomi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
China sendiri adalah konsumen tembaga olahan terbesar di dunia dengan mengonsumsi 54 persen dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista. Jika aktivitas ekonomi di China kembali tutup, maka permintaan tembaga juga berpotensi turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat