
Gara-gara RI, Harga Timah Diramal Naik Terus! Kok bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja harga timah meroket 88,4% sepanjang 2021. Penyebabnya adalah pasokan timah yang terbatas karena gangguan produksi oleh COVID-19.
Selain harganya yang meroket, sepanjang tahun 2021 timah berulang kali mengukir rekor harga tertinggi. Terakhir pada bulan lalu rekor harga timah mencapai US$ 40.680/ton.
Gangguan produksi membuat persediaan di gudang semakin menipis. Di sisi lain permintaan solid membuat timah menjadi langka. Ini menyebabkan harga timah diperkirakan akan terus meningkat.
![]() |
Kelangkaan pasokan di pasar membuat para konsumen berebut untuk mendapatkan timah. Konsumen memanfaatkan timah untuk membuat solder dan juga semikonduktor.
"Solder, penting dalam elektronik, adalah satu-satunya sektor yang paling penting untuk permintaan timah, menunjukkan timah adalah salah satu MIFT - logam penting untuk teknologi masa depan," kata analis BoA Securities Michael Widmer.
Pemulihan ekonomi global tahun depan akan merangsang permintaan solder untuk produksi barang elektronik konsumen seperti smartphone, laptop, komputer, dan barang elektronik lainnya.
"Menggali sedikit lebih dalam, dan memilih hanya satu sektor yang mendorong de-karbonisasi, modul surya yang digabungkan ke panel dihubungkan melalui pita, yang biasanya terdiri dari inti tembaga yang dilapisi lapisan timah solder," tambah Widmer.
Sementara itu, Statistik Perdagangan Semikonduktor Dunia memperkirakan permintaan global untuk semikonduktor tumbuh 25,6% tahun 2021 dan 8,8% tahun depan. Ini membawa pasar semikonduktor menjadi US$ 601 miliar.
![]() |
International Tin Association (ITA) memperkirakan pasar timah akan defisit sebesar 18.000 ton. Defisit terjadi karena permintaan lebih tinggi dibandingkan produksi. Produksi timah diperkirakan akan rendah karena curah hujan yang terjadi di Indonesia, produsen terbesar kedua di dunia.
"Hujan musiman di Indonesia sekitar tahun ini biasanya berarti produksi yang lebih rendah," kata James Willoughby, analis di ITA.
Selain itu, pasokan konsentrat timah China terhambat karena perbatasan dengan Myanmar, pemasok utama China, ditutup karena COVID-19. Selain itu juga produksi Malaysia Smelting Corp (SMC) yang berkurang.
"Untuk menghindari defisit struktural dan penipisan total stok global di atas tanah akan memerlukan ekspansi brownfield atau munculnya sumber pasokan baru yang saat ini tidak seimbang," kata analis Macquarie dalam sebuah laporan.
![]() |
Persediaan timah per 21 Desember 2021 di gudang Bursa Logam London (LME) tercatat 1.755 ton. Jumlah ini telah naik dalam beberapa pekan namun masih berada di posisi terendah sepanjang sejarah. Kekhawatiran tentang pasokan timah di gudang LME membuat premi turun untuk pengiriman sejak awal tahun.
Ketatnya pasokan timah ini diperkirakan akan terus berlangsung oleh analis Amalgamated Metal Trading Tom Mulqueen. "Tidak ada bukti yang menunjukkan akan ada pelonggaran besar dari situasi pasokan timah dalam waktu dekat," kata Mulqueen.
Adanya gangguan pengiriman membuat premi untuk timah di pasar fisik yang dibayar di atas kontrak patokan LME terutama untuk konsumen di Amerika Serikat dan Eropa menjadi tinggi.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Timah Rekor Tertinggi, RI Ketiban Durian Runtuh Lagi!