Pasokan Bakal Makin Ketat, Harga Timah Melesat

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 December 2021 15:34
A truck passes through a tin mining area of Indonesia's PT Timah in Pemali, Bangka island, Indonesia, July 25, 2019. REUTERS/Fransiska Nangoy
Foto: Tambang PT Timah di Pemali, Pulau Bangka (REUTERS/Fransiska Nangoy)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasokan timah diperkirakan makin ketat setelah data impor konsentrat timah China dari Myanmar merosot lebih dari setengah dari bulan sebelumnya. Hal tersebut mendorong harga timah menguat pada perdagangan siang ini.

Pada Selasa (21/12/2021) pukul 13:52 WIB harga timah dunia tercatat US$ 38.450/ton, naik 0,67% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

TimahSumber: Investing.com

Impor konsentrat timah asal Myanmar pada bulan November tercatat 7.184 ton, turun 56% dibandingkan impor bulan Oktober sebesar 16.365 ton. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, impor dari Myanmar merosot 53% year-on-year (yoy).

China sebagai produsen olahan terbesar di dunia mengandalkan Myanmar sebagai pemasok konsentrat timah. Konsentrat timah dari Myanmar mencapai lebih dari 82% dari jumlah impor China pada periode Januari-September 2021.

China menutup pelabuhan darat Menga, di provinsi peleburan timah Yunnan yang berbatasan dengan Myanmar, pada 10 November karena menghindari penyebaran COVID-19.

"Kota-kota perbatasan China dengan Myanmar telah menghadapi pembatasan penguncian COVID-19 berulang kali sejak awal pandemi karena porositas relatif perbatasan dan prevalensi kasus COVID-19 Myanmar yang lebih tinggi," kata Tom Mulqueen, analis Amalgamated Metal Trading Ltd.

Impor konsentrat timah China pada November sebesar 11.831 ton, turun 40,4% dari bulan Oktober dan turun 32,6% dibandingkan November 2020.

Pasokan konsentrat timah dari Australia dan Bolivia sebagai pemasok terbesar kedua ke China tampak masih tidak mampu menutup "lubang" impor yang ditinggalkan Myanmar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Pakai Batu Bara Australia, Harga Timah Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular