Saham Properti Bangkit Lagi, Ini Penyebabnya

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
21 December 2021 17:30
Jakarta Garden City
Foto: Jakarta Garden City

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham emiten properti ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (21/12/2021). Indeks sektor properti (IDX PROPERT) menduduki peringkat kedua indeks paling menguat hari ini sebesar 0,85%.

Berikut saham-saham properti yang naik berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (21/12).

  1. Modernland Realty (MDLN), saham +13,24%, ke Rp 77/saham

  2. Pollux Properties Indonesia (POLL), +9,23%, ke Rp 1.480/saham

  3. Lippo Cikarang (LPCK), +3,64%, ke Rp 1.280/saham

  4. Royalindo Investa Wijaya (INDO), +1,92%, ke Rp 106/saham

  5. Summarecon Agung (SMRA), +1,76%, ke Rp 865/saham

  6. Bumi Serpong Damai (BSDE), +1,51%, ke Rp 1.010/saham

  7. Pakuwon Jati (PWON), +0,85%, ke Rp 476/saham

  8. Binakarya Jaya Abadi (BIKA), +0,81%, ke Rp 250/saham

  9. Trimitra Prawara Goldland (ATAP), +0,68%, ke Rp 147/saham

  10. Alam Sutera Realty (ASRI), +0,62%, ke Rp 163/saham

  11. Greenwood Sejahtera (GWSA), +0,53%, ke Rp 188/saham

Saham MDLN memimpin 'klasemen' dengan melonjak 13,24% ke Rp 77/saham pada hari ini.

Melesatnya saham MDLN terjadi usai pihak bursa membuka suspensi (penghentian sementara perdagangan) saham tersebut mulai Senin kemarin (20/12) di tengah kabar perusahaan telah efektif melakukan restrukturisasi utang atau obligasi globalnya.

Sebelum kembali diperbolehkan beraktivitas di bursa sejak kemarin, saham MDLN telah 'digembok' oleh bursa di seluruh pasar sejak 30 September 2020 atau lebih dari setahun lalu di tengah kasus gagal bayar kupon obligasi oleh anak usaha MDLN.

Kedua, saham POLL melonjak 9,23% ke Rp 1.480/saham, setelah anjlok dalam selama 2 hari terakhir. Dalam sebulan belakangan, saham POLL memang lebih banyak terbenam di zona merah, dengan 16 kali ambles.

Setali tiga uang, saham LPCK dan INDO juga masing-masing naik 3,64% dan 1,92% hari ini.

Memang, terdapat sejumlah sentimen positif untuk sektor properti, salah satunya adalah sejumlah insentif dari pemerintah seperti pelonggaran LTV 0% bagi uang muka pembelian rumah menjadi katalis positif bagi emiten di sektor ini.

Untuk tahun depan, prospek pemulihan sektor properti diprediksi kian tampak.

Mengutip penjelasan Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip di kolom opini CNBC Indonesia, Senin (20/12), sektor properti diperkirakan akan mengalami pemulihan di tengah prospek membaiknya ekonomi pada 2022.

IMF, misalnya, dalam outlook-nya pada Oktober lalu, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 akan mencapai 5,9%. Angka ini lebih tinggi dibanding proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 ini sebesar 3,2%.

Menurut catatan Sunarsip, sejumlah analisis juga memproyeksikan kondisi sektor properti, termasuk kondisi korporasi di sektor properti. Lembaga pemeringkat Moody's, contohnya, memproyeksikan kondisi korporasi sektor properti membaik di 2022 khususnya perbaikan pada posisi leverage-nya.


"Bila pemulihan ekonomi berlanjut, sektor properti (yang di dalamnya meliputi pelaku usaha, pekerja dan konsumennya) juga akan turut pulih. Kita optimis bahwa di tahun 2022 kondisinya akan semakin lebih baik seiring dengan penanganan Covid-19 yang juga memperlihatkan perkembangan yang semakin positif," pungkas Sunarsip.Perbaikan posisi leverage ini antara lain dipengaruhi oleh membaiknya penjualan dan profitabilitas sehingga korporasi mampu memupuk aset dan memperbaiki posisi permodalannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Emiten 'Receh' Properti Ngamuk, Ada Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular