
Mobil Listrik Ngegas Tahun Depan, Nikel Kebanjiran Untung!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel dunia menguat jelang siang ini seiring dengan potensi permintaan dari energi hijau tahun depan.
Pada Selasa (21/12/2021) pukul 10.21 WIB harga nikel tercatat US$ 19.475/ton, naik 0,80% dibandingkan harga penutupan kemarin.
![]() Nikel |
Nikel adalah bahan baku utama pembuatan baterai untuk energi terbarukan. Lebih spesifik, nikel kelas 1 (kandungan 99,8%) yang akan jadi penerima manfaat terbesar dari transisi energi hijau. Sehingga permintaan nikel untuk transisi energi hijau diprediksi akan meningkat.
Menurut Fitch Solutions Country Risk & Industry Research, permintaan nikel kelas 1 akan meningkat di tahun-tahun mendatang seiring dengan percepatan produksi dan adopsi pemakaian mobil listrik (Electric Vehicle/EV).
Tim Otomotif perusahaan riset dunia tersebut memperkirakan penjualan EV akan meningkat dari 5,6 juta unit pada tahun 2021 menjadi 26,7 juta unit terjual pada tahun 2030.
Pasokan nikel kelas 1 yang cocok untuk produksi baterai Ev saat ini sekitar setengah dari pasokan nikel global. Namun, masih kurang dari 20% yang tersedia untuk diproses menjadi briket dan dapat digunakan untuk memproduksi nikel sulfat (bahan baku baterai).
Upaya mengubah nikel kelas 2 (kualitas lebih rendah, dengan kandungan nikel kurang dari 99,8%) menjadi nikel kelas 1 masih belum menemui banyak hambatan teknis. Padahal, langkah ini untuk memenuhi kebutuhan nikel kelas 1.
Australia dan Indonesia akan tetap menjadi pemasok nikel terbesar di dunia. Australia diprediksi akan melampaui Indonesia atas produksi nikel kelas 1. Sedangkan Indonesia masih akan mengejar upaya untuk mengubah bijih nikel kelas 2 menjadi kelas 1 yang jadi bahan baku utama baterai energi hijau. Kanada dan Rusia juga diharapkan jadi negara yang berkontribusi terhadap produksi nikel kelas 1 selain Australia dan Indonesia.
Sebagai informasi, penambang utama nikel dunia untuk pasokan pembuatan baterai adalah Vale, BHP Billiton, Norilsk Nickel, Eramet, Anglo American dan Lundin Mining.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat