
Impor China Lesu, Harga Nikel Layu

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan nikel dari China turun pada bulan November membuat harga nikel dunia jatuh jelang siang ini.
Pada Senin (20/12/2021) pukul 11:11 WIB harga nikel tercatat US$ 19.527,5/ton. Turun 0,61% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.
![]() |
Rilis data impor nikel China menunjukkan penurunan. Hal ini mengindikasikan konsumsi dari konsumen nikel terbesar di dunia itu lesu. Impor nikel olahan pada November tercatat 26.069, turun 24,37% month-to-month (mtm) dibanding impor Oktober. Jika dibandingkan tahun lalu, impor nikel olahan masih tinggi didukung pemulihan ekonomi. Pertumbuhan impor nikel olahan pada November tercatat 102,5% year-on-year (yoy).
Impor nikel olahan Pig Iron tercatat 290.253 ton pada November. Jumlah ini turun 2,95% mtm dan turun 24,65% yoy. Sementara itu impor bijih nikel tercatat 4 juta ton pada bulan lalu. Jumlah ini turun 10,47% mtm dibandingkan bulan Oktober. Jika dibandingkan dengan November 2020, impor naik 11,63% yoy.
Permintaan nikel yang meningkat pada tahun ini dibandingkan 2020 datang dari pabrik pembuatan baja anti karat (stainless steel). Namun, pada awal kuartal keempat permintaan nikel mulai lesu akibat krisis listrik yang menerpa China dan membuat pabrik olahan tutup.
China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga nikel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat