Biar Cuan, Baca Dulu 7 Informasi Penting Sebelum Transaksi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 December 2021 08:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ditemukannya kasus varian Covid-19 Omicron pertama di Indonesia menjadi sentimen negatif yang menekan laju bursa saham domestik pada perdagangan Kamis kemarin.

Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,47% ke level 6.594,79 dengan nilai transaksi Rp 12,73 miliar. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 733,94 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (17/12/2021):

1.Mitratel Bakal Akuisisi 6 Ribu Menara dalam 2-3 Tahun

Manajemen PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel berencana untuk melakukan akuisisi hingga enam ribu menara dalam 2-3 tahun ke depan. Akuisisi ini merupakan bagian dari upaya pengembangan bisnis perusahaan secara unorganik.

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan ada potensi untuk mengakuisisi menara telekomunikasi dari sister company-nya, Telkomsel yang berpotensi untuk melepas enam ribu dari delapan ribu menara yang dimilikinya saat ini.

"Yang diakuisisi sekarang yang memang punya banyak Telkomsel ada 8.000, sekitar 6.000 akan dilepas. Di samping itu ada opportunity lain operator kecil yang mau jual tower, ada lebih dari 10 dari small operator buat M&A [merger & acquisition]," jelas Hendra, kepada CNBC Indonesia, Rabu (15/12/2021).

2.Utang Tembus Rp 140 T, Garuda Ajukan Proposal Damai

Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) tengah mempersiapkan proposal perdamaian untuk kreditor dan lessor dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Opsi untuk penyelesaian utang ini juga telah disiapkan, mulai dari bentuk obligasi hingga penerbitan saham baru.

Dalam bahan presentasi yang disampaikan perusahaan, opsi surat utang yang dimaksud adalah penerbitan obligasi dengan skema tanpa kupon alias zero coupon bond dan surat utang lainnya.

"Saat ini Garuda bersama dengan pengurus sedang menyiapkan proposal perdamaian kepada para kreditor/lessor, di mana opsi mekanisme yang sedang didiskusikan antara lain melalui penerbitan zero couponbond, surat utang (notes), maupun penerbitan saham baru yang dalampelaksanaannya akan tunduk pada ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada ketentuan pasar modal," tulis keterangan tersebut, Kamis (16/12/2021).

3.BCA Siapkan Rp 33,2 T Uang Tunai Selama Nataru

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyiapkan uang tunai senilai Rp 33,2 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan nasabah selama periode Natal 2021 dan tahun baru 2022. Persiapan ini dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan perbankan nasabah selama periode tersebut.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kantor cabang BCA akan beroperasi normal di hari kerja selama periode libur Nataru. BCA juga menerapkan mengedepankan konsep hybrid sehingga pelayanan nasabah bisa dilakukan secara online maupun offline.

"Untuk mengantisipasi kebutuhan tarikan nasabah di mesin ATM menjelang libur Natal dan Tahun Baru, BCA menyediakan uang tunai sebesar Rp 33,2 triliun, jumlah ini naik 9% jika dibandingkan dengan tahun 2020," kata Jahja dalam siaran persnya, Kamis (16/12/2021).

4.OJK Moratorium Izin Baru Pendirian MI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan sementara pemberian izin atau moratorium bagi perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha selaku manajer investasi (MI).

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK, Anto Prabowo mengungkapkan, kebijakan itu dilakukan sebagai evaluasi dan penataan industri manajer investasi.

"Sedangkan bagi perusahaan efek yang telah diberikan izin sebagai manajer investasi sebelumnya tidak mengalami perubahan dan juga tidak akan berdampak kepada nasabahnya," ungkap Anto, dalam keterangan resmi.

Melalui keputusan ini, OJK menjaga agar industri pengelolaan investasi berjalan sehat dan memiliki kualitas profesionalisme yang memadai untuk mendorong industri manajer investasi yang berkontribusi terhadap pertumbuhan industri pengelolaan investasi secara keseluruhan.

5.Sri Mulyani Bilang 68% BUMN Bisa Bangkrut

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengungkapkan fakta mengejutkan soal Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sri Mulyani menyebutkan, sebanyak 68% dari BUMN khususnya penerima suntikan modal menghadapi potensi bangkrut.

Adapun BUMN tersebut, jelas Sri, biasanya menerima suntikan modal dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). Kemungkinan bangkrut ini dipaparkan saat membedah kinerja BUMN penerima PMN tahun 2020 saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI.

"Dari sisi distress atau kemungkinan bangkrut ada 68% dari BUMN kita itu (bisa bangkrut) dan 32% nya masuk kategori aman," ungkapnya dalam raker Komisi XI, Rabu (15/12/2021).

6.KB Bukopin Bakal Gunakan Teknologi AI

PT Bank KB Bukopin Tbk(BBKP) melakukan proses migrasi sistem core banking terbaru, yang disebut sebagai New Generation Banking System (NGBS). Proses tersebut akan dilaksanakan selama beberapa bulan ke depan hingga siap digunakan secara optimal pada 2023.

Penerapan NGBS merupakan kolaborasi KB Bukopin dengan KB Kookmin Bank selaku ultimate shareholder. Implementasi teknologi perbankan terbaru telah lama diterapkan oleh KB Kookmin Bank, sehingga hal tersebut perlahan akan diadopsi oleh melalui proses NGBS.

Sistem yang mulai digarap tahun ini pun juga akan berisi sejumlah penggunaan teknologi terbaru, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

7.Jiwasraya & IFG Life Teken Akta Pengalihan Polis Nasabah

PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) telah menandatangani akta pengalihan portofolio pertanggungan (polis). Ini menandai akan dimulainya pengalihan polis nasabah Jiwasraya yang telah direstrukturisasi ke IFG Life.

Direktur Utama IFG Life Harjanto Tanuwidjaja mengatakan pihak IFG Life pun akan mulai menyampaikan pemberitahuan kepada para pemegang polis melalui sms dan email berdasarkan detail kontak yang kami terima bersamaan dengan pengalihan polis tersebut.

"IFG Life berkomitmen menerima 'tongkat estafet' dari program restrukturisasi yang menjadi penugasan dari Pemerintah dan IFG yang merupakan holding kami. Tentu saja, pengalihan ini telah mengikuti peraturan yang berlaku dengan menerapkan prinsip kehati-hatian yang ketat," kata Harjanto dalam siaran persnya, Kamis (16/12/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular