
China Lagi-Lagi Lockdown, Harga Karet Jadi Down!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet melemah karena virus corona makin merebak di China. Karantina pun dilakukan untuk menekan penyebaran virus yang terdeteksi pertama kali di Wuhan tersebut.
Pada Rabu (15/12/2021) pukul 14.50 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 232,9/kg, turun 1,02% dibandingkan harga penutupan kemarin.
![]() Karet |
Provinsi manufaktur utama China, Zhejiang, memerangi klaster COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) pertamanya tahun ini. Provinsi tersebut mengkarantina puluhan ribu warga dan daerah yang terkena virus.
Selain itu, menangguhkan operasi bisnis, membatasi penerbangan, dan membatalkan semua kegiatan yang mengundang kerumunan.
Provinsi tersebut melaporkan 74 kasus yang ditularkan secara lokal dengan gejala yang dikonfirmasi pada 12 Desember, hampir dua kali lipat dari 38 kasus pada hari sebelumnya.
Total kasus 173 sejak provinsi tersebut mulai melaporkan kasus untuk wabah terbaru.
Selain itu, China mendeteksi kasus pertama varian Omicron di kota pelabuhan Tianjin. Hal ini membuat investor khawatir terhadap permintaan karet dari China yang bisa terganggu.
China sendiri memegang prinsip 0 kasus. Artinya ketika ada kasus baru ditemukan, pembatasan ketat akan langsung dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.
China adalah konsumen utama karet dunia. Mengacu Statista, China merupakan konsumen karet terbesar di dunia dengan konsumsi 4,7 juta ton pada 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil China Turun Nyaris 20%, Harga Karet Kendur