Heru Hidayat Dituntut Hukuman Mati, Direktur TRAM Mundur

Monica Wareza, CNBC Indonesia

10 December 2021 15:15

Foto: TRAM Rights Issue 100 Miliar Saham (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu direktur dari perusahaan milik tersangka kasus korupsi PT Asabri (Persero) Heru Hidayat, yakni PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal ini disampaikan oleh direksi tersebut, Ismail, dalam surat pengunduran dirinya di keterbukaan informasi perusahaan.

"Saya, Ismail, jabatan Direktur PT Trada Alam Minera Tbk, dengan ini mengajukan permohonan pengunduran diri saya selaku direktur perseroan dan anak-anak usaha perseroan terhitung sejak tanggal surat pengunduran diri ini dan berlaku efektif 30 hari kalender terhitung sejak tanggal surat penduran diri," tulisnya, dikutip Jumat (10/12/2021).

Baca:

Heru Hidayat Dituntut Hukuman Mati, Begini Awal Mula Kasusnya

Surat tersebut bertanggal 1 Desember 2021 lalu. Sehingga dengan demikian, Ismail resmi tak lagi menjadi manajemen di TRAM per Januari 2022.

"Saya menguncapkan terima kasih kepada pemegang saham, direksi dan dewan komisaris atas kerja samanya selama saya menjabat di perseroan, semoga dapat bekerja sama lebih baik di lain waktu dan kesempatan," terangnya.

Ismail juga tak disebutkan alasan pengunduran dirinya ini dalam surat tersebut.

Untuk diketahui, Heru Hidayat merupakan komisaris di perusahaan ini. Dia tengah menghadapi tuntutan pidana hukuman mati yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi atas keterlibatannya di kasus korupsi PT Asabri (Persero).

Dalam tuntutan JPU di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Kelas IA Khusus, Senin (6/12) Heru Hidayat disebut secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi bersama mantan Direktur Utama Asabri, Adam Damiri dan Sonny Widjaja yang menyebabkan negara mengalami kerugian senilai Rp 22,7 triliun. Heru juga dituntut untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 12,64 triliun.