Satu Lagi Perusahaan Boy Thohir IPO, Ini Harganya

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 December 2021 17:20
Pengusaha Boy Thohir saat memberi tanggapan kepada tim CNBC Indonesia di Kantor Adaro, Jakarta, Selasa (24/4) Boy Thohir merupakan putra dari salah satu pemilik Astra International Teddy Tohir. Dia juga seorang pengusaha yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia bisnis. Dia menyelesaikan pendidikan MBA-nya di Northrop University Amerika Serikat. Boy Thohir dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses membawa Adaro Energy sebagai perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), yakni PT Adaro Minerals Indonesia akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Perusahaan ini menawarkan paling banyak 6.048.580.000 dengan nominal Rp 100/saham, setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum seharga Rp 100-Rp 125 per saham.

Berdasarkan prospektus yang dirilis, dengan kisaran harga tersebut, perusahaan akan mendapatkan dana senilai Rp 604,85 miliar hingga Rp 756,07 miliar.

Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat (pooling allotment), perusahaan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 604.858.000 atau 1,48% di harga yang sama. Sehingga perusahan bisa berpotensi memperoleh dana maksimal Rp 831,67 miliar.

Dana dari IPO ini sebesar 60% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman kepada anak usahanya, PT Maruwai Coal (MC), untuk belanja modal berupa perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batu bara serta infrastruktur pendukung.

Hal ini diberikan dalam rangka meningkatnya produksi batu bara dan biaya eksplorasi dalam rangka keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut dalam kurun waktu tahun 2022 sampai dengan 2023.

Sedangkan sisanya akan digunakan untuk membayar kembali sebagian pokok pinjaman perusahaan ada Adaro Energy.

Perusahaan akan bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Untuk jadwalnya, penawaran awal (book building) dilakukan mulai hari ini, Kamis (9/12/2021) hingga 16 Desember 2021 nanti. Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ditargetkan akan didapat pada 22 Desember 2021 dan penawaran umum akan dilakukan pada 24-28 Desember 2021.

Pencatatan saham ini ditargetkan akan dilakukan pada 30 Desember 2021.

Perusahaan ini bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi dan jasa konsultasi manajemen.

Secara kinerja, perusahaan mencatatkan laba tahun berjalan Rp US$ 44,99 juta atau Rp 638,85 miliar per 31 Desember 2021 lalu. Nilai ini berbanding terbalik dengan posisi di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian US$ 18,63 juta.

Pendapatan usaha perusahaan pada periode ini mencapai US$ 206,62 juta atau Rp 2,93 triliun. Naik signifikan dari posisi akhir Agustus 2020 yang sebesar US$ 74,79 juta.

Aset perusahaan tercatat senilai US$ 811,001 juta, turun dari posisi US$ 855,22 juta di akhir 2020. Liabilitas tercatat senilai US$ 761,96 juta, meningkat dari posisi US$ 596,07 juta di tahun lalu.

Ekuitas perusahaan turun drastis menjadi US$ 49,03 juta dari posisi yang sama tahun lalu sebesar US$ 259,14 juta per 31 Desember 2020.


(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IPO Adaro Minerals di Rp 100/Saham, Simak Jadwalnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular