Omicron Masih Jadi Momok, Harga Perak Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak menguat pada perdagangan hari ini karena penyebaran varian Omicron yang makin meluas membuat aset safe haven berkilau.
Pada Senin (7/12/2021) pukul 14:18 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 22.4300/ons, naik 0,35% dibandingkan posisi kemarin.
Laporan masuknya varian baru COVID-19 (Coronavirus Disease), Omicron, terus ditemukan oleh beberapa negara. Bahkan, beberapa tetangga Indonesia sudah mulai melaporkan penemuan varian ini.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa varian virus Omicron telah ditemukan di hampir 40 negara. Penyebaran terjadi bukan hanya karena kasus kasus impor, tapi ada pula yang melaporkan infeksi melalui transmisi lokal.
Thailand menjadi negara tetangga terbaru yang melaporkan adanya kasus omicron. Sebelumnya ada Singapura, Malaysia, dan Australia yang melaporkan kasus infeksi varian yang dilaporkan pertama kali di wilayah Afrika Selatan (Afsel) ini.
Penyebaran varian yang lebih luas menimbulkan ketidakpastian terhadap laju pemulihan ekonomi global. Hal ini dapat mendorong permintaan aset lindung nilai seperti perak, sehingga dapat mendorong harga naik.
Namun, kenaikan perak masih dibatasi oleh rencana The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi lebih cepat yang bisa membuat kenaikan suku bunga juga lebih cepat.
Suku bunga merupakan salah satu "musuh" utama perak, ketika suku bunga di AS naik maka daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil akan menurun. Selain itu, opportunity cost berinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)