
Baca 7 Kabar Ini, Biar Mantap Cari Cuan dari Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju bursa saham domestik berbalik menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/12/2021) seiring kenaikan bursa saham utama di Amerika Serikat.
Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,13% ke level 6.547,11 dengan nilai transaksi Rp 12,50 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 211,03 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa ini (7/12/2021):
1.Penjelasan dari Kantor Erick Soal Pencopotan Dirut PLN
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perombakan atas manajemen PT PLN (Persero). Direktur Utama yang sebelum ini dijabat oleh Zulkifli Zaini digantikan oleh Darmawan Prasodjo yang sebelumnya merupakan Wakil Direktur Utama perusahaan.
Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan kementerian berterima kasih kepada Zulkifli atas kinerjanya selama ini di perusahaan.
"Betul [diganti], Pak
Dharmo(DharmawanPrasodjo) menjadi pengganti. Kami terima kasih kepada Pak Zul(ZulkifliZaini), Dirut PLN yang sudah bertugas selama 2 tahun dengan kinerja yang baik di masa-masa pandemi," kata Pahala kepada CNBC Indonesia, Senin (6/12/2021).
2. Ex Komisaris Tantang Erick Taruhan Rp 1 M, Jika KRAS Bangkrut
Isu mengenai kebangkrutan di produsen baja BUMN, PT KrakatauSteel Tbk(KRAS) mengemuka akhir-akhir ini. Pernyataan ini bukan sembarangan, melainkan dari Menteri BUMN Erick Thohirsaat Rapat denganKomisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas meyakini, kondisi PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), tidak akan mengalami kebangkrutan pada Desember ini. Hal ini sebagai respons Roy terkait pernyataan Menteri Erick yang menyebut produsen baja pelat merah itu bakal bangkrut pada akhir Desember jika tidak melakukan sejumlah langkah restrukturisasi.
"Yang jelas pernyataan Pak Erick Thohir sebagai menteri BUMN yang membawahi KrakatauSteel adalah pernyataan yang kurang bijak. Bahkan cenderung merugikan KS yang notabene adalah anak dia kan," kata Roy, kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/12/2021).
Dia menyebut, KRAS masih memiliki anak usaha yang membukukan laba, seperti subholding KS Grup, Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI). Roy menyebut, KSI saat ini menjadi cash cow bagi induk holding KS. Perusahaan ini memberi andil EBITDA sebesar 50% terhadai holding dengan laba bersih tahun ini sekitar Rp 500 miliar. Roy bahkan meminta Menteri Erick untuk bertaruh Rp 1 miliar jika KS benar bangkrut akhir bulan ini.
3. Sritex Kembali Perpanjang Proses PKPU Hingga 25 Januari 2022
Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang sedang dijalani oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex kembali diperpanjang hingga 25 Januari 2022 mendatang. Ini merupakan keputusan dari Pengadilan Niaga Semarang.
Dalam keterangan yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perpanjangan itu dilakukan untuk mengakomodasi permintaan kreditor perusahan untuk penyelesaian kewajiban perusahaan.
"Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan bahwa pada tanggal 6 Desember 2021, Pengadilan Niaga Semarang telah memutuskan untuk memperpanjang proses PKPU selama 50 haru hingga 25 Januari 2022," tulis keterbukaan informasi tersebut, Senin (6/12/2021).
4. Ada Banyak Keluhan, OJK akan Minta Asuransi Ringkas Isi Polis
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal meminta perusahaan asuransi untuk membuat ringkasan isi polis asuransi yang diberikan kepada nasabah. Hal ini menyusul banyaknya keluhan dari nasabah asuransi, khususnya produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) unit link, yang merasa dirugikan karena produk tersebut.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan, ke depan OJK akan memperketat aturan mengenai perlindungan konsumen. Salah satunya adalah perihal polis nasabah yang panjang dan dinilai panjang dan sulit dimengerti.
"Kami mensyaratkan ringkasan informasi dari produk dan layanan jasa keuangan yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana tapi cakupannya lengkap. Karena melihat tadi dari keluhan konsumen yang di sini maupun yang sebelumnya polis itu tebal sekali tulisannya kecil-kecil," kata Tirta dalam rapat panitia kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (6/12/2021).