Cakep! IHSG Hijau, Saham Bank Gede Kompak Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten bank besar bergerak di zona hijau pada lanjutan sesi I perdagangan Senin (6/12/2021), di tengah adanya kecenderungan aksi beli oleh investor asing di saham tersebut dan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.21 WIB, IHSG naik 0,48% ke 6.569,96, rebound dari koreksi 0,69% pada Jumat pekan lalu (3/12).
Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 4,55 triliun, dengan volume perdagangan 9,14 miliar saham. Di tengah IHSG naik, investor asing melakukan beli bersih Rp 4,81 miliar di pasar reguler, tetapi melakukan jual bersih Rp 3,14 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.
Berikut pergerakan saham bank kelas kakap pagi ini.
Bank Negara Indonesia (BBNI), saham +1,86%, ke Rp 6.850/saham, beli bersih asing Rp 13,89 M
Bank Permata (BNLI), +1,19%, ke Rp 1.700/saham, beli bersih asing Rp -
Bank Central Asia (BBCA), +1,02%, ke Rp 7.450/saham, jual bersih asing Rp 10,08 M
Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +0,96%, ke Rp 4.210/saham, beli bersih asing Rp 4,83 M
Bank Mandiri (BMRI), +0,70%, ke Rp 7.200/saham, beli bersih asing Rp 14,70 M
Bank Pan Indonesia (PNBN), +0,65%, ke Rp 770/saham, beli bersih asing Rp 918,03 juta
Bank Danamon Indonesia (BDMN), +0,42%, ke Rp 2.370/saham, jual bersih asing Rp 38,04 juta
Saham bank BUMN BBNI memimpin kenaikan 1,86%, di tengah ramainya aksi borong oleh asing sebesar Rp 13,89 miliar di pasar reguler.
Saham BBNI berhasil rebound dari pelemahan 1,47% pada Jumat minggu lalu.
Dengan ini, dalam sepekan saham BBNI masih turun 1,44%, sedangkan dalam sebulan melorot 2,84%.
Kabar teranyar, dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Kamis (2/12/2021), Menteri BUMN, Erick Thohir, memaparkan ada 2 BUMN akan melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dan 4 BUMN, termasuk BNI, akan melakukan aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue pada tahun depan.
Diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya, rights issue tersebut akan membantu penguatan struktur modal BNI sehingga bisa membantu menggerakkan ekonomi dan mendukung bisnis ekspor.
Saham bank swasta Grup Djarum BBCA juga naik 1,02%. Kendati naik, asing malah melakukan jual bersih dalam jumlah besar Rp 10,08 miliar.
Setali tiga uang, 2 saham bank pelat merah lainnya, BBRI dan BMRI, juga sama-sama naik pagi ini.
Saham BBRI terkerek 0,96% ke Rp 4.210/saham, diwarnai aksi beli bersih oleh asing Rp 4,83 miliar. Sementara, saham BMRI terapresiasi 0,70%, dengan beli bersih asing Rp 14,70 miliar.
Sentimen untuk perdagangan hari ini datang baik dari dalam negeri maupun dari luar. Dari luar negeri sejatinya tekanan terhadap bursa domestik datang dari perkembangan pasar keuangan global dan varian Omicron.
Pelemahan bursa saham AS seiring mengecewakannya data Nonfarm Payroll bulan November 2021 hanya tumbuh 210,000 pekerjaan, jauh di bawah konsensus ekonom sebesar 573,000 pekerjaan di tengah cukup tajamnya penurunan Tingkat Pengangguran kelevel 4.2%, di bawah konsensus ekonom sebesar 4.5%.
Terkait dengan perkembangan Covid-19 varian baru Omicron masih menjadi momok paling menakutkan bagi pasar keuangan dunia termasuk di Indonesia. Apalagi kasus infeksi akibat Omicron juga sudah ditemukan di wilayah Asia Tenggara.
Kemudian dari dalam negeri sentimen datang dari regulasi yang diterapkan oleh bursa. Mulai perdagangan hari ini, Senin (6/12/2021) akan ada beberapa perubahan pada mekanisme perdagangan saham di bursa lokal. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembaharuan dengan menambahkan beberapa fitur sepanjang perdagangan berlangsung.
Beberapa fitur tersebut antara lain pengaturan mekanisme perdagangan saat pre-opening dan pre-closing yakni dengan menambahkan fitur Indicative Equilibrium Price (IEP), Indicative Equilibrium Volume (IEV) dan yang menarik adalah aturan random closing.
Aturan tersebut ditujukan guna mendorong pembentukan harga yang lebih wajar dan meminimalisir adanya kemungkinan aksi cornering jelang penutupan yang sering terjadi di bursa domestik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)