
Omicron Mengintai, Mau Koleksi Saham 'Murah' Rumah Sakit?

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah situasi pandemi yang dihebohkan oleh varian baru virus Covid-19, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari Kamis (2/12/2021) dengan penguatan sebesar 1,17% ke level 6.583,82.
Kendati IHSG mampu ditutup di zona hijau, pasar masih terus mengamati perkembangan kabar soal galur anyar Covid-19 Omicron dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi global. Saat ini, sejumlah negara mengetatkan aturan perjalanan dari negara lain seiring memacu percepatan vaksinasi.
Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 24 negara tercatat telah melaporkan kasus varian Omicron sejauh ini. Tetapi beberapa indikasi atau gejala awal sebagian besar ringan dan tidak ada yang tergolong parah.
Bursa Eropa juga cenderung melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (2/12/2021), di tengah berlanjutnya kecemasan seputar varian virus Covid-19 Omicron tersebut.
Sementara itu, mayoritas bursa saham di Asia Pasifik berbalik menguat meski masih dicekam kekhawatiran seputar varian terbaru tersebut sementara bank sentral Amerika Serikat (AS) berencana mempercepat laju kebijakan pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder (tapering).
Secara global, pasar masih kesulitan mendapatkan momentum penguatan di tengah berlanjutnya ketidakpastian seputar risiko yang bisa ditimbulkan Omicron terhadap perekonomian. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan 23 negara telah melaporkan kasus varian Omicron sejauh ini.
Dalam lima hari perdagangan terakhir IHSG tercatat masih terkoreksi 1,56%, sedangkan indeks sektor kesehatan mampu tumbuh 1,40% dalam kurun waktu yang sama.
![]() Kinerja Saham Sektor Kesehatan vs IHSG 5 Hari Terakhir |
Kenaikan ini memang wajar mengingat ketika kondisi pandemi semakin parah, saham-saham dari sektor kesehatan akan diburu oleh para investor, seperti yang sebelumnya terjadi ketika varian delta menyerang tengah tahun ini.
Kondisi pelik pandemi, secara langsung dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan kesehatan, baik itu dari meningkatnya penjualan alat tes, obat atau kenaikan pasien rawat inap di rumah sakit.
Efek pandemi juga menjadikan kinerja keuangan dari emiten rumah sakit hingga akhir kuartal ketiga terlihat kinclong, dengan semuanya mampu mencatatkan keuntungan.
Lantas, saham RS mana saja yang memiliki valuasi murah dan menarik untuk dibeli?
Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia menyajikan daftar 5 besar saham LQ45 dengan valuasi paling murah.
