Review

Omicron Mengintai, Mau Koleksi Saham 'Murah' Rumah Sakit?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
03 December 2021 08:45
infografis, infoINFOGRAFIS Sepekan, Top Gainers Top Losers Sepekangrafis saham top gainers top losers sepekan 271121
Foto: Infografis/ Saham Top Gainers Top Losers Sepekan/ Edward Ricardo Sianturi

Saham Rumah Sakit yang Murah

Untuk melihat rasio harga tersebut Tim Riset CNBC Indonesia memakai dua metode, yakni Price Earning Ratio (PER) dan Price to book value (PBV) yang biasa digunakan sebagai analisis fundamental untuk menilai saham suatu emiten, wajar, murah, atau kemahalan (overpriced).

PER merupakan metode valuasi yang membandingkan laba bersih per saham dengan harga pasarnya.

Semakin rendah PER maka biasanya perusahaan juga akan dianggap semakin murah, Untuk PER biasanya secara rule of thumb akan dianggap murah apabila rasio ini berada di bawah angka 10 kali atau lebih rendah dari PER industri.

Sementara PBV adalah metode valuasi yang membandingkan nilai buku suatu emiten dengan harga pasarnya. Semakin rendah PBV biasanya perusahaan akan dinilai semakin murah. Secara Rule of Thumb, PBV akan dianggap murah apabila rasionya berada di bawah angka 1 kali.

Berikut ini tabel harga saham penutupan Kamis (2/12), beserta PER dan PBV dari emiten RS yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

 

Berdasarkan data di atas, diketahui rata-rata PER emiten RS berada di angka 91,12x, atau turun menjadi 21,63x jika PER dari Metro Healthcare Indonesia (CARE) tidak dimasukkan dalam perhitungan. Sedangkan PBV rata-rata emiten RS berada di angka 3,46x (3,28x jika CARE dikeluarkan).

Adapun tiga emiten yang memiliki harga valuasi 'paling murah' masing-masing memiliki nilai PBV kurang dari 2,5x dan PER kurang dari 17x.

Ketiga emiten tersebut adalah Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ), Royal Prima (PRIM) dan Kedoya Adyaraya (RSGK).

Saham Royal Prima memiliki nilai PER dan PBV terendah dari seluruh emiten rumah sakit yang melantai di Bursa.

 

Valuasi Emiten RS dari nilai PER dan PBVFoto: Feri Sandria
Valuasi Emiten RS dari nilai PER dan PBV

Lalu bagaimana dengan kinerja keuangan perusahaan? Berdasarkan data laporan keuangan perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini, kedelapan emiten RS mampu mencetak laba bersih, tiga di antaranya bahkan mampu membalikkan keadaan dari semula rugi di Q3 2020 kini menjadi laba. Sementara lima lainnya mampu mencatatkan pertumbuhan laba.

 

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular