Ditetapkan Jokowi Jadi Holding BUMN, Danareksa Mau Ngapain?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 December 2021 12:20
Danareksa (Dok. Danareksa)
Foto: Danareksa (Dok. Danareksa)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Danareksa (Persero) telah mempersiapkan rencana bisnis untuk anak usaha yang akan dikelolanya nanti. Rencana ini akan berfokus pada pengembangan bisnis yang nantinya akan meningkatkan kapasitas pada BUMN ini sehingga dapat berkontribusi lebih besar pada pendapatan negara, baik dalam bentuk pajak maupun dividen.

Direktur Utama Danareksa Ari Soerono mengatakan 12 BUMN yang akan diinbrengkan ke Danareksa seluruhnya merupakan perusahaan yang memiliki kinerja positif dan mencetak laba. Hanya saja size perusahaan ini kecil sehingga tidak bisa masuk dalam klaster BUMN yang sudah ada.

"Sinergi kan selama ini sinergi lebih melihat di value chain, vertikal integration, horizontal integration. Selain itu kita juga melakukan penambahan nilai bagi pemegang saham dalam bentuk transformasi bisnis, proses kerja dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia, jadi nilai tambah bukan hanya value chain tapi juga enabler yang akan dilakukan," kata Ari dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Rabu (1/12/2021).

Dia menjelaskan, nantinya Danareksa akan berperan sebagai coach bagi anak usahanya dan akan mengarahkan bisnis masing-masing sesuai dengan best practice di industri.

Selain itu, Danareksa akan membuka akses ke pendanaan baik di pasar maupun kepada calon investor baru.

"Kalau digabung asetnya jadi besar jadi dengan aset besar ada akses lebih baik ke investor, bank, pasar modal sehingga apa yang menjadi keterbatasan bisa diatasi dengan bergabung menjadi satu," ungkapnya.

Salah satu model bisnis yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi di bidang konstruksi yang diharapkan bisa membantu perusahana melakuakn efisiensi biaya dan akurasi biding proyek.

Di bidang kawasan industri, akan dilakukan dengan pengembangan bisnis yang bisa membentuk pendapatan berulang (recurring income) sehingga tidak hanya berfokus pada penjualan lahan.

Untuk Balai Pustaka rencananya akan dilakukan pengembangan kekayaan intelektual yang dimiliki saat ini untuk menghasilkan pendapatan yang lebih besar dengan monetisasi.

"Kliring Berjangka bisa tambah komoditas yang bisa diperdagangkan jadi membantu perputaran transaksi komoditas dan tambahkan layanan yang bisa membantu kelancaran perdagangan dalam bentuk resi gudang dan alternatif transaksi atau jasa lainnya," terang Ari.

Untuk diketahui, Danareksa menjadi holding berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 113 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 1976 Tentang Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik Indonesia Untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) "Dana Reksa".

Holding ini akan membawahi perusahaan BUMN lintas sektor, yakni jasa keuangan, kawasan industri, sumber daya air, serta jasa konstruksi dan konsultasi konstruksi. Lalu sektor manufaktur, media dan teknologi, serta transportasi dan logistik.

Di tahap pertama, perusahaan akan mendapatkan inbreng saham Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Makassar, Kawasan Industri Wijayakusuma, Kawasan Berikat Nusantara/KBN, dan Surabaya Industrial Estate Rungkut/SIER.

Lalu Jakarta Industrial Estate Pulogadung/JIEP, PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA, Kliring Berjangka Indonesia, Balai Pustaka, dan Nindya Karya.


(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Jokowi Sahkan Danareksa Jadi Holding BUMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular