IHSG Ambles 1% Lebih, Asing Lepas Lagi Saham Bank Gede

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Selasa, 30/11/2021 16:55 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Selasa (30/11/2021), setelah adanya kabar buruk dari Moderna yang melaporkan bahwa vaksin virus corona (Covid-19) yang beredar saat ini dirasa kurang efektif terhadap varian baru Omicron.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambruk 1,13% ke level 6.533.93. Pada sesi I hari ini, IHSG masih sempat ditutup menguat 0,41%. Namun pada 10 menit awal perdagangan sesi II dimulai, IHSG langsung jatuh 0,42% ke level 6.578,90.

Bersamaan dengan merahnya IHSG, asing juga mencatatkan aksi jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp 783 miliar.


Meskipun kembali ambruk, namun nilai transaksi IHSG hari ini cenderung meningkat menjadi Rp 20,7 triliun. Sebanyak 182 saham menguat, 351 saham melemah, dan 131 saham stagnan.

Secara mayoritas, asing kembali melepas saham perbankan besar pada hari ini dan tentunya menjadi pemberat IHSG pada hari ini.

Adapun saham perbankan besar yang dilepas asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Selain melepas saham perbankan besar, asing juga melepas satu saham berkapitalisasi pasar besar non-bank, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham emiten produsen semen Gresik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.

Sedangkan dari pembelian bersih, asing tercatat mengoleksi saham bank kecil yakni PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), saham emiten perdagangan bahan konstruksi PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS), dan saham emiten telekomunikasi big cap PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Asing juga mengoleksi saham emiten leasing PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), saham emiten penyedia jasa transportasi laut dan logistik PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI), dan saham emiten jasa media periklanan digital yakni PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX).

Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:

Mayoritas bursa saham Asia juga terbenam di zona merah mengekor indeks Dow Futures yang drop lebih dari 1% siang ini. Padahal pada pagi hari tadi, bursa utama Asia sempat rebound ke zona hijau, bahkan indeks Nikkei Jepang dan KOSPI Korea Selatan sempat melesat lebih dari 1%.

Pemicu amblesnya indeks saham global masih seputar varian baru Covid-19 yang disebut Omicron. Setelah membuat pasar kebakaran akhir pekan lalu dan pada perdagangan kemarin pasar global sempat rebound.

Namun hari ini pasar kembali menjadi hantu yang ditakuti di pasar. Perkembangan terbaru datang dari CEO Moderna, Stephane Bancel kepada Financial Times, yang mengatakan bahwa vaksin yang beredar saat ini dirasa kurang efektif terhadap varian baru tersebut.

"Tidak ada di dunia, saya pikir di mana (efektivitas) berada di tingkat yang sama...seperti yang dimiliki Delta," ungkap Bancel dikutip dari Reuters, Selasa (30/11/2021).

Dia mengatakan akan ada penurunan, namun harus menunggu data lebih lanjut. "Saya pikir itu akan menjadi penurunan materi, Saya tidak tahu berapa banyak karena kita butuh menunggu datanya. Namun seluruh peneliti yang saya ajak bicara, seperti 'ini tidak akan baik-baik saja".

Bancel juga membuka opsi memodifikasi vaksin saat ini. Sebab jumlah mutasi pada lonjakan protein yang digunakan virus menginfeksi sel tinggi.

Kepada CNBC Internasional, dia mengatakan butuh waktu berbulan-bulan untuk memulai pengiriman vaksin yang bekerja melawan Omicron.

Varian Omicron dideteksi pertama kali di Afrika Selatan dan masuk dalam Variant of Concern (VoC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Berikutnya virus tersebut sudah ditemukan di banyak negara lain seperti Bostwana, Hong Kong dan Belgia.

Dari dalam negeri, sentimen negatif juga datang dari adanya kenaikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta yang sebelumnya berada di level 1 kini kembali menjadi level II.

Kebijakan tersebut diterapkan mulai hari ini 30 November 2021 sampai dengan 13 Desember nanti. Ditambah lagi nanti akhir tahun pemerintah juga berencana untuk kembali mengimplementasikan PPKM level III guna mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 lagi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat