Adu Sentimen Remis, Harga Tembaga Bergerak Menyamping

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Selasa, 30/11/2021 10:04 WIB
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga bergerak menyamping alias datar pada pagi ini karena tarik menarik sentimen varian baru covid-19 dan persediaan yang rendah.

Pada Selasa (30/11/2021) pukul 09:21 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.600,75/ton, naik tipis 0,02% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Sumber: Investing.com

"Argumen bullish bertumpu pada persediaan gudang yang secara historis rendah," kata Neil Welsh, broker di Britannia Global Markets.

"Di sisi bearish, kami memiliki ketakutan inflasi, penguatan dolar, dan kekhawatiran COVID."

Persediaan tembaga di gudang London Metal Exchange (LME) per 29 November 2021 tercatat 80.075 ton. Jumlah ini turun 68,57% dari persediaan tertinggi 2021 pada bulan Agustus. Rata-rata persediaan pada bulan November 2021 tercatat 101.750 ton, turun 43,96% dari bulan Oktober.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian baru Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) asal Afrika Selatan tersebut sebagai "varian yang mengkhawatirkan" (variant of concern/VOC) dan mengatakan bahwa ini kemungkinan akan menyebar lebih cepat daripada varian lain sebelumnya.

Omicron saat ini telah terdeteksi di 12 negara tempat termasuk Australia, Inggris, Kanada, Jerman dan Hong Kong.

"Varian ini memiliki sejumlah besar mutasi, beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan yang lain (varian yang menjadi perhatian/ VOC)," tutur WHO dalam pernyataan tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi