Teror Utang, Pemilik Evergrande Jual Rp 5 T Saham Perusahaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Chairman yang juga pendiri China Evergrande Group Hui Ka Yan telah menjual total 1,2 miliar saham di perusahaan tersebut dengan harga rata-rata HK$ 2,23 masing-masing pada hari Kamis (25/11), menurut laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Hong Kong.
Penjualan saham tersebut bernilai total HK$ 2,68 miliar atau setara dengan Rp 4,93 triliun (kurs Rp 1.838/HK$), menjadikan kepemilkan saham Hui di perusahaan real estate yang berbasis di Shenzhen ini turun menjadi 67,9% dari semula 77%.
Evergrande yang memimpin pusaran badai krisis properti di China bergulat dengan utang lebih dari US$ 300 miliar. Karena jumlahnya yang begitu besar, otoritas China dikabarkan telah meminta kepada Hui untuk menggunakan sebagian kekayaan pribadinya demi membantu perusahaan melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi.
Hui, yang merupakan pendiri pengembang properti, mulai menggalang dana dengan menjual aset mewah termasuk karya seni, kaligrafi, dan tiga rumah kelas atas.
Awal bulan ini, Evergrande gagal membayar kupon senilai total US$ 82,5 juta atau setara dengan Rp 1,18 triliun (Rp 14.300/US$) yang jatuh tempo pada 6 November dan investor gelisah untuk menanti apakah perusahaan mampu memenuhi kewajibannya sebelum masa tenggang (grace period) 30 hari berakhir pada 6 Desember.
Penjualan saham Hui dilaksanakan di harga diskon 19,8% dari harga penutupan Rabu di HK$ 2,78. Pada perdagangan Senin (29/11) pagi ini, Saham China Evergrande Group turun 4,8%.
Unit kendaraan listrik milik grup, China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd, juga turun lebih dari 5% setelah mengatakan perusahaan masih menjajaki berbagai cara untuk menambah modal ke unit dengan investor yang berbeda.
[Gambas:Video CNBC]
Gawat! Kasus Evergrande Baru Permulaan, Bisa Lebih Bahaya?
(fsd/fsd)