Sentimen Pasar Pekan Depan

Hati-Hati, Sentimen Ini Bakal Bikin Pasar Ngeri-Ngeri Sedap

Feri Sandria, CNBC Indonesia
28 November 2021 16:45
Virus Outbreak New Variant
Foto: AP/Jerome Delay

Untuk pekan depan, dari dalam negeri akan minim sentimen. Tetapi yang bisa menjadi perhatian adalah kemungkinan diumumkannya diperbaharuinya pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sebelum varian Omicron muncul, pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia relatif sudah sangat terkendali. Namun pemerintah tentu akan mengantisipasi kembali terjadinya lonjakan di akhir tahun ini, apalagi dengan sudah dekatnya libur Natal dan tahun Baru.

Pemerintah memang telah mengungkapkan akan melaksanakan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh Indonesia pada momen liburan Natal dan Tahun Baru. PPKM level 3 dijadwalkan mulai diberlakukan mulai dari tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Tapi investor tetap harus memperhatikan pengumuman selanjutnya dari pemerintah, khusunya apabila pemerintah memutuskan untuk menaikkan level PPKM. Terlebih lagi, pemerintah juga baru saja resmi melarangpelaku perjalanan dari Afrika Selatan. Visa kunjungan dan visa tinggal terbatas juga ditangguhkan sementara bagi warga negara Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria.

Sementara itu dari luar negeri sentimen cukup banyak. Yang pertama dari Eropa yang bergelut mengatasi lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19), apalagi setelah ditemukannya kasus varian baru di benua biru tersebut.

Padahal aktivitas bisnis di seluruh kawasan Uni Eropa baru saja mengalami kebangkitan, hal ini terlihat dari hasil survei dan data yang dikumpulkan oleh IHS Markit. Indikator awal Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) di wilayah tersebut diprediksi naik untuk pertama kalinya dalam empat bulan di bulan November, menjadi 55,8 dibandingkan dengan posisi terendah enam bulan pada Oktober lalu di 54,2.

Kedua adalah terkait potensi ancaman dari penyebaran varian baru yang memaksa berbagai negara mulai membatasi kunjungan luar negeri, meskipun sebagian besar negara saat ini masih membatasi kedatangan dari beberapa negara Afrika bagian Selatan, kecuali Israel yang resmi menutup perbatasannya untuk kedatangan dari negara mana pun.

Tiga negara besar di daratan Eropa yaitu Inggris, Jerman dan Italia menyebutkan telah menemukan kasus terkait Omicron pada hari Sabtu lalu. Selain itu ada juga Hong Kong dan Belgia yang melaporkan kasus terkait Omicron di masing-masing negara.

BioNTech juga mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya mengharapkan lebih banyak data tentang varian virus corona baru yang mengkhawatirkan yang terdeteksi di Afrika Selatan dalam waktu dua minggu untuk membantu menentukan apakah vaksinnya yang diproduksi dengan mitra Pfizer Inc harus dikerjakan ulang.

Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa jika perlu mereka berharap dapat mengirimkan vaksin baru yang disesuaikan dengan varian yang muncul dalam waktu sekitar 100 hari.

Ketakutan akan ancaman gelombang baru dari varian Omicron mampu membuat bursa-bursa utama Asia rontok berjamaah, dengan depresiasi terbesar dialami indeks Hang Seng Hong Kong yang turun nyaris 3% pada perdagangan Jumat (26/11) lalu.

(fsd/fsd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular