IHSG Sampai Rupiah Anjlok, Pemerintah Buka Suara

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
28 February 2025 13:15
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan editor senior dari beberapa media terkemuka Australia serta perwakilan Kedutaan Besar Australia di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin (10/2). Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman para editor media Australia terkait kebijakan ekonomi yang diambil oleh Pemerintah Indonesia serta memperkuat wawasan mengenai hubungan Indonesia dan Australia, khususnya pada sektor-sektor strategis yang menjadi fokus kerja sama kedua negara. (Dok Menko Perekonomian)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan akan terus memperkuat fundamental ekonomi Indonesia, untuk semakin memperkuat stabilitas makro Indonesia seperti kurs rupiah hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kini tengah melemah drastis hingga tembus di level atas Rp 16.570/US$. Sementara itu, IHSG merosot hingga kembali ke level 6.300,14.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sebetulnya tidak melihat pergerakan kurs maupun indeks bursa secara harian, melainkan dalam jangka panjang.

Oleh sebab itu, yang dilakukan pemerintah saat kurs melemah dan IHSG anjlok itu ialah memperkuat faktor-faktor fundamental ekonomi Indonesia, supaya bisa berdaya tahan di tengah sentimen negatif global.

"Tentu kita masih melihat long term dan kita dari bursa tentu kita berharap situasi fundamental ini bisa didorong lagi," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

"Jadi ya kan gak dilihat harian," tegasnya.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah telah terkapar 0,79% di angka Rp16.575/US$ hingga pukul 11:11 WIB hari ini, Jumat (28/02/2025). Posisi ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah rupiah.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:54 WIB juga memang telah naik 0,04% di angka 107,29. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (27/2/2025) yang berada di angka 107,24.

Untuk IHSG, pada perdagangan Jumat hari ini (28/2/2025) yang sekaligus mengakhiri bulan Februari per sesi I, IHSG bertengger di posisi 6.300,14, sudah turun 185.3 poin atau setara minus 2,86%.

Kejatuhan IHSG hari ini memperpanjang daftar panjang tren turun dalam sebulan terakhir menjadi 11,38%. Penurunan tajam indeks pasar saham ini rasanya seperti flashback pada Februari 2020 di mana IHSG jatuh 8,20%.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Longsor 2%, IHSG Sentuh Titik Terendah Sejak Agustus 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular