Harga CPO Ambles, Saham Produsennya Nyungsep Bareng

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
26 November 2021 12:43
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ambles ke zona merah pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (26/11/2021), di tengah harga CPO bergerak turun hingga siang ini.

Berikut saham-saham CPO yang melemah, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.30 WIB.

  1. PP London Sumatra Indonesia (LSIP), -4,83%, ke Rp 1.280/saham

  2. Eagle High Plantations (BWPT), saham -4,35%, ke Rp 88/saham

  3. Salim Ivomas Pratama (SIMP), -3,70%, ke Rp 468/saham

  4. Astra Agro Lestari (AALI), -3,37%, ke Rp 10.050/saham

  5. Dharma Satya Nusantara (DSNG), -3,33%, ke Rp 580/saham

  6. SMART (SMAR), -2,41%, ke Rp 4.460/saham

  7. Provident Agro (PALM), -1,32%, ke Rp 450/saham

  8. Tunas Baru Lampung (TBLA), -1,20%, ke Rp 820/saham

  9. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), -1,15%, ke Rp 1.285/saham

  10. Cisadane Sawit Raya (CSRA), -0,98%, ke Rp 505/saham

  11. Bakrie Sumatera Plantations (UNSP), -0,88%, ke Rp 112/saham

  12. Sampoerna Agro (SGRO), -0,88%, ke Rp 2.250/saham

  13. Triputra Agro Persada (TAPG), -0,74%, ke Rp 670/saham

Mengacu pada data di atas, saham Grup Salim LSIP yang anjlok 4,83% ke Rp 1.280/saham, disertai aksi jual asing dengan nilai jumbo Rp 13,31 miliar di pasar reguler. Alhasil, dalam sepekan saham LSIP melorot 6,91% dan dalam sebulan ambles 8,24%.

Kedua, saham emiten milik BUMN Malaysia Felda dan Grup Rajawali BWPT melorot 4,35% ke Rp 87/saham. Investor tampaknya buru-buru merealisasikan aksi ambil untung setelah kemarin saham BWPT melesat 6,98%.

Di posisi ketiga, ada saham Grup Salim lainnya, SIMP, yang tergerus 3,70%, usai naik 1,25% pada Kamis kemarin.

Saham Grup Astra AALI juga minus 3,37% ke Rp 10.050/saham. Asing juga melego saham AALI dengan nilai jual bersih Rp 7,13 miliar di pasar reguler.

Selanjutnya, ada saham milik pengusaha TP Rachmat DSNG dan saham Grup Sinar Mas SMAR yang masing-masing turun 3,33% dan 2,41%.

Harga minyak sawit mentah alias CPO bergerak turun pada perdagangan jelang siang hari ini. Ke depan, bagaimanakah nasib harga CPO? Bisa bangkit atau malah 'longsor' lagi?

Pada Jumat (26/11) pukul 09:58 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.900/ton. Turun 0,55% dari hari sebelumnya.

Tren koreksi belum bisa lepas dari harga komoditas ini. Dalam sepekan terakhir, harga CPO turun 1,86% secara point-to-point.

Sayangnya, mungkin tren ini belum bisa berbalik. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga CPO masih bisa turun lagi.

Untuk hari ini, Wang memasang target harga CO di kisaran MYR 4.781-4.827/ton. Meski ada peluang menuju level resistance di rentang MYR 4.963-5.024/ton.

"Mungkin harga CPO bisa mendobrak level support dan menuju MYR 4.902/ton. Namun kemudian bakal turun lagi ke MYR 4.827/ton," tulis Wang dalam risetnya.

Bahkan, lanjut Wang, harga CPO bisa ambrol menuju MYR 4.555/ton. Ini karena harga akan memasuki gelombang C, yang dimulai di titik MYR 4.751/ton.

Akan tetapi, andai harga CPO berhasil naik ke MYR 4.963/ton, tambah Wang, maka bisa lanjut menguat ke MYR 5.024/ton. Meski begitu, harga CPO sudah terbukti berkali-kali gagal menembus 'tembok' resistance MYR 5.024/ton.

"Jadi, harga CPO lebih mungkin untuk menembus ke bawah titik support MYR 4.878/ton. Ini terkonfirmasi dengan terbentuknya tiga black candlestick pada Rabu dan Kamis," demikian Wang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngenes! CPO Babak Belur Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular