Mau jadi Trader Andal? Kenali Dulu Istilah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam investasi dan trading di pasar modal ada beberapa istilah yang harus dipahami oleh investor. Dengan memahami istilah-istilah yang ada di pasar modal maka akan memudahkan seorang trader untuk meraup keuntungan. Financial Expert Ajaib, M. Julian Fadli mengatakan ada beberapa istilah dasar seperti profit taking atau ambil untung.
"Ada juga stop loss atau menghentikan kerugian supaya tidak lebih dalam lagi, ada juga support yang merupakan lantai, sedangkan resisten adalah langit yang biasanya diperhatikan trader," kata Fadli dalam CNBC Indonesia X Ajaib Trader Summit Competition 2021 Kamis (25/11/2021).
Kemudian ada pula istilah uptrend, yang berarti pasar sedang naik, lalu averaging up dan averaging down. Ada bullish dan bearish yang merupakan arah tren, adapula side ways yang berarti tidak ada trend.
Fadli mengatakan ada pula istilah berdasarkan waktu yakni major trend untuk yang lebih panjang, sedangkan minor trend waktu yang lebih singkat. Kemudian istilah fase akumulasi, artinya fase saat trader saat melakukan cicil beli sambil menunggu arah tren yang diikuti fase atribusi, terakhir fase distribusi.
"Tren yang paling harus diperhatikan, namun seiring jalan waktu, perkembangan media sosial banyak juga istilah waktu seperti Haka, Haki, CL, dan masih banyak lagi," jelas Fadli.
Bukan cuma itu, ada juga istilah Fomo dan Pom-pom yang sering terdengar di pasar saham. Fomo adalah kepanjangan dari fear of missing out, yang kerap menjadi panic selling dan panic buying. Sedangkan Pom-pom yang berarti mengajak membeli saham dengan bumbu manis. Buruknya pom-pom ini biasanya analisisnya kurang dalam karena hanya beli berdasarkan bumbu manis yang beredar di pasar.
Oleh karena itu, Fadli menyarankan agar trader sabar dan menahan diri dalam mengolah informasi sehingga tidak bias dan terburu-buru, namun juga sesuaikan dengan profil risiko. Menurut Fadli yang penting adalah sabar dan disiplin agar tidak merugi.
Adapun juga ada Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Reject Bawah (ARB. Dia menambahkan trader harus tetap waspada dan jangan sampai membeli ARA dan terjebak di ARB, karena tekanannya sangat massif dan antre di harga jual ARB.
"Sebagai trader saat ARB harus bisa memanfaatkan momentum dan berhati-hari," ungkap Fadli.
Menanggapi regulasi pemerintah yang tidak simetris di ARA dan ARB, membuat Fadli mengingatkan pula agar trader tetap waspada, karena risk dan reward ini sangat berpengaruh pada psikologi trader. Di sisi lain, soal cutloss, Fadly tetap mengingatkan trader untuk ikut trading plan, misal ingin mendapatkan cuan 3% maka saat sudah 3% harus ingat untuk cutloss.
Terakhir yang penting saat trading adalah membuat trading di awal, indikator, kritikal yang dipakai. Bukan cuma itu, trader harus menentukan risk dan reward termasuk soal cutloss agar bisa mendapatkan cuan yang maksimal.
"Tidak ada trading yang yang ideal atau text books, semua kembali ke profil risiko trader tersebut, misal taking profit 5% hingga 10%, namun soal cutloss banyak yang setuju cutloss di 5% agar tidak jatuh lebih dalam," tutup Fadli.
[Gambas:Video CNBC]
Live Now! 7.000 Trader Berkompetisi Perebutkan Ratusan Juta
(rah/rah)