Begini Cara Cuan Maksimal Lewat Swing Trading

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
25 November 2021 14:22
Praktisi Pasar Modal, Ahmad Rafif Raya
Foto: Praktisi Pasar Modal, Ahmad Rafif Raya

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak strategi yang digunakan oleh trader untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham,salah satunya swing trading. Praktisi Pasar Modal, Ahmad Rafif Raya memilih strategi swing trading karena menurutnya dengan cara ini, dirinya bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan waktu panjang.

"Keunggulan utama swing trading adalah bisa lebih santai, trader bisa sambil bekerja dan bisa tetap trading dengan swing trading," kata Rafif dalam CNBC Indonesia X Ajaib Trader Summit Competition 2021 Kamis (25/11/2021).

Untuk melakukan swing trader, trader harus memahami dengan teknikal dan screening tentang saham yang ingin dikoleksi. Rafif mengatakan untuk swing trading dengan jangka waktu panjang, penting bagi trader untuk memahami grafik. Di sisi lain, Rafif juga mengungkapkan kalau trader harus tahu mengenai profil risiko dan preferensinya.

"Swing trading membuat trader mandiri kenali sahamnya, pahami risiko, lalu atur manajemennya. Kalau mandiri dan sudah tahu profil risiko biasanya jadi lebih bisa rasional dan tahu kapan harus cutloss," ungkap Rafif.

Meski waktunya panjang, swing trading tetap berbeda dari investment, kedua tipe ini berbeda dari cara screening dan dalam memilih indikator dalam ekskusi pasar.

Rafif juga menyebutkan dengan swing trading membuat trader lebih sehat dan santai karena tidak perlu euforia yang mempengaruhi psikologi trader. Swing trader bisa memanfaatkan waktu luang dan bisa melakukan kegiatan lain.

Dia menilai trader yang menggunakan swing trading bisa lebih mandiri. Dengan begitu rencana penghapusan kode broker menurutnya tidak menjadi masalah bagi trader.

Menurutnya yang akan lebih terasa mengenai penghapusan kode broker ini adalah trader yang menggunakan fast trading. Ke depannya, menurut Rafif mereka akan lebih bingung dan dalam beberapa waktu hal ini akan menjadi tantangan.

Dia menegaskan trader perlu literasi dan paham teknikal agar tidak menjadi ikut-ikutan dan bergantung, misalnya seperti pada kode broker. Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan akan mulai menerapkan fitur baru sistem perdagangan di bursa pada 6 Desember 2021.

BEI akan meluncurkan fitur baru sistem perdagangan di Jakarta Automated Trading System (JATS) dan bersamaan dengan dimulainya penutupan kode broker saham dan tipe investor. Nantinya, investor tidak lagi dapat melihat anggota bursa (AB) yang mentransaksikan saham tertentu dan tipe investor pada saat perdagangan berlangsung. Investor baru akan mengetahuinya setelah sesi perdagangan selesai.

Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa, Laksono Widodo memastikan, penerapan aturan tersebut akan berlaku mulai 6 Desember mendatang dan akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Rencananya begitu. Kita akan koordinasi sebelumnya dengan OJK terkait hal ini," kata Laksono, kepada CNBC Indonesia, Kamis (18/11/2021).

Seperti diketahui, aturan ini sebelumnya sempat ditunda pelaksanaannya dari yang seharusnya 26 Juli 2021 lalu. Penundaan ini lantaran menunggu kesiapan sistem dari anggota bursa juga menunggu kesiapan teknis dari sisi perdagangan bursa dengan fitur yang baru.

Adapun, pertimbangan dilakukan kebijakan ini terutama untuk mengurangi adanya kebiasaan menggiring (herding behaviour) pasar ke saham-saham tertentu. Lainnya adalah untuk meningkatkan tata kelola pasar.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Komoditas Naik Daun, Ini Proyeksinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular