Angin Ribut Filipina Terbangkan Nikel ke Atas US$ 20.000

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 November 2021 16:53
Infografis: Wow! Ini Tambang Nikel Terbesar Sejagat, RI Ada Lho
Foto: Infografis/Wow! Ini Tambang Nikel Terbesar Sejagat, RI Ada Lho/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga nikel kembali menyentuh level US$ 20.000-an/ton setelah pasokan dari Filipina terganggu akibat cuaca.

Pada Rabu (24/11/2021) pukul 13.12 WIB harga nikel tercatat US$ 20.57,50/ton, naik 1,17% dibandingkan harga penutupan kemarin.

nikelFoto: Investing.com
nikel

Musim hujan di Filipina membuat tambang dan pengapalan untuk mengangkut muatan tidak maksimal dalam beroperasi. Hal ini berdampak pada terganggunya impor bijih nikel ke China, konsumen nikel terbesar di dunia.

Bea Cukai China melaporkan impor bijih nikel pada bulan Oktober mencapai 4,476 juta metric ton (mt). Jumlah itu turun 21,3% month-to-month (mtm) dari bulan Agustus. Impor dari Filipina, mencapai 4,01 juta mt, turun 22,8% mtm dan naik 12,63% yoy.

Produksi nikel Filipina untuk tahun 2021 kemungkinan akan turun karena gangguan cuaca yang tidak terduga dan beberapa masalah logistik, kata seorang pejabat tinggi dari Asosiasi Industri Nikel Filipina (PNIA).

Presiden PNIA Dante R. Bravo mengatakan produksi nikel tahun 2021 akan sekitar 10% menjadi hampir 25 juta dari 27,17 juta metrik ton kering (DMT) pada tahun 2020.

Mengacu data Statista, Filipina adalah produsen nikel terbesar kedua dunia dengan hasil 320.000 ton pada tahun 2020. Sedangkan China adalah konsumen terbesar nikel di dunia dengan menyerap 1,31 juta ton pada 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular