Perhatian! Saham Batu Bara Rame Lagi Nih Gaes
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (24/11/2021), melanjutkan kenaikan setidaknya sejak penutupan perdagangan Selasa kemarin (23/11). Harga batu bara juga kembali naik di atas 5% pada perdagangan kemarin.
Berikut kenaikan saham batu bara berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.22 WIB.
Bayan Resources (BYAN), saham +3,65%, ke Rp 26.950/saham
Indika Energy (INDY), +3,25%, ke Rp 1.745/saham
Alfa Energi Investama (FIRE), +2,88%, ke Rp 535/saham
Delta Dunia Makmur (DOID), +2,03%, ke Rp 302/saham
Harum Energy (HRUM), +1,90%, ke Rp 9.400/saham
Indo Tambangraya Megah (ITMG), +1,43%, ke Rp 21.350/saham
Bumi Resources (BUMI), +1,41%, ke Rp 72/saham
Golden Energy Mines (GEMS), +1,18%, ke Rp 4.290/saham
Bukit Asam (PTBA), +1,14%, ke Rp 2.670/saham
Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +1,12%, ke Rp 90/saham
Resource Alam Indonesia (KKGI), +0,71%, ke Rp 284/saham
Golden Eagle Energy (SMMT), +0,51%, ke Rp 198/saham
United Tractors (UNTR), +0,33%, ke Rp 22.725/saham
Adaro Energy (ADRO), +0,29%, ke Rp 1.710/saham
Menurut data di atas, saham BYAN memimpin kenaikan sebesar 3,65% ke Rp 26.950/saham. Dalam sepekan saham BYAN stagnan dan dalam sebulan turun 1,89%.
Kedua, saham INDY menguat 3,25% ke Rp 1.745/saham, melanjutkan kenaikan 3,05% pada Selasa kemarin. Dalam sepekan saham INDY terkerek 5,45%, sedangkan dalam sebulan ambles 7,18%.
Di posisi ketiga, ada saham FIRE yang terapresiasi 2,88% ke Rp 535/saham, usai menguat 1,96% pada perdagangan kemarin. Dalam seminggu saham ini naik 4,85%, sedangkan dalam sebulan merosot 5,26%.
Harga batu bara naik lagi pada perdagangan kemarin. Harga si batu hitam genap naik selama enam hari perdagangan beruntun.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 177/ton. Melesat 5,23% dibandingkan sehari sebelumnya.
Harga batu bara tidak berhenti mencatatkan kenaikan sejak 16 November 2021 atau enam hari perdagangan berturut-turut. Selama enam hari tersebut, kenaikan harga mencapai 21,44%.
Namun, kemungkinan lonjakan harga batu bara terjadi akibat koreksi parah yang terjadi sebelumnya. Meski enam hari terakhir harga naik lebih dari 21%, tetapi dalam sebulan harga komoditas ini masih membukukan koreksi 9,37% secara point-to-point.
Pada 5 Oktober 2021, harga batu bara mengukir rekor tertinggi setidaknya sejak 2008 dengan berada di US$ 280/ton. Dibandingkan dengan titik puncak itu, harga masih merosot 36,79%.
Namun, kemungkinan lonjakan harga batu bara terjadi akibat koreksi parah yang terjadi sebelumnya. Meski enam hari terakhir harga naik lebih dari 21%, tetapi dalam sebulan harga komoditas ini masih membukukan koreksi 9,37% secara point-to-point.
Pada 5 Oktober 2021, harga batu bara mengukir rekor tertinggi setidaknya sejak 2008 dengan berada di US$ 280/ton. Dibandingkan dengan titik puncak itu, harga masih merosot 36,79%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)