
Energi Hijau Makin Digalakan, Bagaimana Nasib Batu Bara?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia terus mengupayakan netral karbon dengan berbagai cara tidak terkecuali dengan rencana mempensiunkan PLTU secara bertahap hingga 2060. Pasalnya saat ini batu bara dianggap sebagai penyumbang emisi karbon tertinggi selain karbon dioksida.
Sederet ambisi pemerintah dan dunia untuk beralih dari emas hitam ini pun menimbulkan pertanyaan tentang masa depan batu bara. Meski demikian, beralih dari batu bara tidak semudah membalikkan telapak tangan karena dibutuhkan proses yang cukup panjang.
Selain itu, batu bara pun bisa berkontribusi pada hilirisasi industri melalui gasifikasi. Dari hasil gasifikasi tersebut bisa digunakan sebagai bahan baku pengganti LPG.
Bukan cuma itu, produsen batu bara pun bisa berkontribusi pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Saat ini, produsen batu bara tentu juga mulai mengembangkan proyek yang lebih bersih, seperti dari sampah dan masih banyak lagi.
Lalu, bagaimana kesiapan produsen batu bara untuk mengembangkan energi baru terbarukan? Berapa banyak investasi yang produsen batu bara siapkan untuk proyek EBT?
Untuk membahas lebih lanjut mengenai masa depan produsen batubara, dan kesiapan mereka berkontribusi pada pengembangan EBT, media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia akan menggelar Live Streaming Coal Outlook 2021 dengan tema Meneropong Masa Depan Industri Batu Bara di Indonesia.
Dalam outlook ini akan hadir sederet narasumber yang kompeten yang akan menyampaikan pandangannya. Dialog eksklusif ini juga akan dipandu langsung oleh anchor CNBC Indonesia, pada Rabu, 24 November 2021, jam 15.00-17.00 WIB.
Beberapa narasumber yang akan hadir, yakni Sekjen Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, Director of Bara Tabang Alexander Ery Wibowo, Direktur Utama Adaro Power Dharma Djojonegoro, Sucor Asset Management Jemmy Paul, dan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Septian Hario Seto.
Jadi, jangan lupa saksikan Live Streaming Coal Outlook 2021 secara langsung di CNBCIndonesia.com
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Drama' Batu Bara, Hanya 18 Kapal Yang Boleh Berlayar Ekspor