IHSG Keluar dari 6.700, Saham Mitratel Diobral Asing Lagi

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
23 November 2021 16:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Selasa (23/11/2021), diperberat oleh koreksinya saham perbankan kelas kakap di Indonesia karena investor melakukan penjualan bersih di saham tersebut.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,68% ke level 6.677,876. Di awal perdagangan sesi I hari ini, IHSG dibuka melemah 0,11% ke level 6.716,16. Kemudian di sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 6.662,54 hingga 6.732,90. IHSG pun keluar dari level psikologisnya di 6.700.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini cenderung naik tipis menjadi Rp 14,9 triliun. Sebanyak 177 saham terkoreksi, 349 saham menguat dan 143 lainnya stagnan.

Investor Asing juga tercatat kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 142 miliar di pasar reguler pada perdagangan hari ini.

Asing kembali melepas saham emiten menara telekomunikasi yang baru listing di bursa kemarin, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel sebesar Rp 144 miliar.

Selain itu, asing juga melepas tiga saham bank berkapitalisasi pasar besar (), yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Asing juga melepas saham produsen Semen Gresik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan saham startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.

Net Sell Asing

Sedangkan dari pembelian bersih, asing tercatat mengoleksi tiga saham big cap, yakni saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), saham PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Selain mengoleksi tiga saham big cap, asing juga mengoleksi saham emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), saham emiten pertambangan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan saham emiten konsumer anak usaha Indofood yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:

Net Buy Asing

Saham-saham bank kakap cenderung berakhir dengan koreksi, sementara saham-saham batu bara ditutup dengan apresiasi.

Wall Street kembali ditutup kurang bergairah semalam. Indeks S&P 500 melemah 0,32%. Hanya Indeks Dow Jones yang menguat, itupun penguatannya tipis sebesar 0,05%. Saham-saham teknologi yang sebelumnya hijau harus jatuh ke zona koreksi.

Sebelumnya, pasar keuangan Amerika Serikat (AS) juga menanti apakah ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), yakni Jerome Powell dinominasikan kembali untuk memimpin otoritas moneter paling powerful di dunia tersebut oleh Presiden AS, Joe Biden.

Sedangkan calon ketua The Fed lainnya yang juga sebagai saingan dari Powell, yakni Gubernur The Fed Lael Breinard dinominasikan oleh Gedung Putih sebagai Wakil Ketua.

Selanjutnya Powell dan Brainard harus mendapat restu terlebih dahulu dari Senat yang saat ini dikuasai oleh Partai Demokrat (partainya Joe Biden). Meskipun saat ini suara Senat AS masih terpecah sehingga membuat risiko ketidakpastian tetap membayangi pasar.

Sementara itu dari dalam negeri, rilis data uang beredar (M2) menunjukkan adanya pertumbuhan 10,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Oktober 2021, lebih tinggi daripada bulan sebelumnya 8,2% (yoy).

Namun, indeks yang sudah tembus all time high (ATH) baru pada kemarin membuat pasar saham domestik menjadi rawan terkoreksi akibat adanya aksi jual (profit taking) oleh para trader seperti yang terjadi hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular