
Asing Keluar dari Bursa RI, Bikin IHSG Tak Berkutik & Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (23/11/2021) dengan koreksi 0,68% ke level 6.677,88
Di awal perdagangan, IHSG dibuka melemah 0,11% ke level 6.716,16. Kemudian di sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 6.662,54 hingga 6.732,90.
Saat IHSG terkoreksi, tercatat ada 177 saham yang menguat, 349 saham melemah dan 142 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 14,93 triliun dan asing net sell Rp 142,23 miliar di pasar reguler.
Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing sebesar Rp 144 miliar dan Rp 132 miliar.
Sedangkan saham infrastruktur dan telekomunikasi seperti PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 62,6 miliar dan Rp 61,8 miliar.
Saham-saham bank kakap cenderung berakhir dengan koreksi sementara saham-saham batu bara ditutup dengan apresiasi.
Wall Street kembali ditutup kurang bergairah semalam. Indeks S&P 500 melemah 0,32%. Hanya Indeks Dow Jones yang rebound, itupun penguatannya tipis sebesar 0,05%. Saham-saham teknologi yang sebelumnya hijau harus jatuh ke zona pesakitan.
Sebelumnya, pasar keuangan AS juga menanti apakah ketua bank sentral The Federal Reserves yakni Jerome Powell dinominasikan kembali untuk memimpin otoritas moneter paling powerful di dunia tersebut oleh Presiden Joe Biden.
Selanjutnya Powell dan Brainard harus mendapat restu terlebih dahulu dari Senat yang saat ini dikuasai oleh Partai Demokrat (partainya Joe Biden). Meskipun saat ini suara Senat AS masih terpecah sehingga membuat risiko ketidakpastian tetap membayangi pasar.
Dari dalam negeri rilis data uang beredar (M2) menunjukkan adanya pertumbuhan 10,4% year on year pada Oktober 2021, lebih tinggi daripada bulan sebelumnya 8,2% yoy.
Namun indeks yang sudah tembus all time high kemarin membuat pasar saham domestik menjadi rawan terkoreksi akibat adanya aksi profit taking oleh para trader seperti yang terjadi hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi