Pasokan dari Filipina Seret, Harga Nikel Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 November 2021 15:25
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor bijih nikel China pada bulan Oktober dilaporkan turun mendorong harga nikel naik mendekati harga tertinggi dalam tujuh tahun.

Pada Selasa (23/11/2021) pukul 14:15 WIB harga nikel tercatat US$ 20.390/ton, naik 0,27% dibandingkan harga penutupan kemarin.

nikelSumber: Investing.com

Bea Cukai China melaporkan impor bijih nikel pada bulan Oktober mencapai 4,476 juta metric ton (mt). Jumlah itu turun 21,3% month-to-month (mtm) dari bulan Agustus. Jika dibandingkan dengan Oktober 2020, impor China tercatat 12,2% year-on-year (yoy).

Impor dari Filipina, mencapai 4,01 juta mt, turun 22,8% mtm dan naik 12,63% yoy.

Volume impor bijih nikel menurun signifikan pada Oktober, terutama karena wilayah pertambangan utama di Filipina selatan memasuki musim hujan.

Musim hujan membuat tambang tidak maksimal dalam beroperasi. Selain itu pengapalan untuk impor diperkirakan akan terus menurun pada November karena banyak wilayah pertambangan di Filipina, yang merupakan pemasok utama bijih nikel China, memasuki musim hujan.

Walaupun persediaan di gudang pelabuhan naik pada pekan lalu, macetnya nikel dari Filipina akan membuat pasokan menjadi ketat.

Terlebih lagi perusahaan produksi baja tahan karat (stainless steel)mulai kembali berjalan akan menyerap pasokan nikel. Mengacu data Statista, China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Nikel di Pasar London dan China Kompak Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular