MMI Jadi Best Performing Asset Management Company

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
23 November 2021 14:45
The Best Performing Asset Management Company in Index Fund 2021 Presiden Direktur, PT Mandiri Manajemen Investasi, Aliyahdin Saugi
Foto: The Best Performing Asset Management Company in Index Fund 2021 (Presiden Direktur, PT Mandiri Manajemen Investasi, Aliyahdin Saugi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2021 'The Best Securities and Asset Management Companies' sebagai wujud apresiasi dan kinerja yang telah diraih para pelaku ekonomi dan dunia usaha sepanjang tahun 2021.

Atas inovasi dan kinerjanya di, PT Mandiri Manajemen Investasi dinobatkan sebagai The Best Performing Asset Management Company in Index Fund 2021, dalam CNBC Indonesia Awards 2021. Penghargaan diberikan secara virtual kepada Presiden Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi Aliyahdin Saugi.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya pada CNBC Indonesia Awards atas penghargaan ini, yang bisa menjadi salah satu upaya memperbaiki indikator. Ini menjadi bukti di bidang pengelolaan investasi untuk meningkatkan pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia," kata Aliyahdin dalam sambutannya, Selasa (23/11/2021).

Dia menambahkan sebagai bagian dari Mandiri yang terus memberikan kontribusi positif, pihaknya terus berkolaborasi bersama pemangku kepentingan Indonesia. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menjadi yang terbaik di antara mereka dari sisi keberhasilan mendongkrak kelolaan reksa dana favorit Warren Buffet tersebut.

Era pemulihan pasar modal telah dimulai ditandai reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir-akhir ini ke rekor tertinggi baru. Perusahaan manajer investasi (MI) pun saling bersaing memperkuat kinerja reksa dana mereka.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana hingga Agustus 2021 mencapai Rp 542,5 triliun atau meningkat 4,63% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 518,5 triliun.

Berdasarkan analisis data per Agustus, beberapa jenis reksa dana masih tertekan seperti misalnya, Reksa Dana Terproteksi dan Reksa Dana Campuran, dengan penyusutan NAB masing-masing sebesar -40,29% dan -3,68%.

Beberapa lainnya terhitung masih kuat, seperti Reksa Dana Indeks yang tumbuh 2,87%. Nilai NAB reksa dana indeks per Agustus tahun lalu yang sebesar Rp 9,9 triliun beranjak menjadi Rp 10,1 triliun tahun ini.

Belum banyak pengelola dana alias fund manager yang memiliki produk reksa dana indeks. Tipe reksa dana ini sebenarnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis lainnya karena memiliki fitur untuk tracking pasar atas aset yang mendasarinya.

Di negara-negara maju yang pasar modalnya sudah sangat berkembang dan basis investor yang kuat seperti AS, tren index investing cenderung booming karena menjadi salah satu strategi untuk diversifikasi yang efektif.

Sang investor fundamentalis (value investor) Warren Buffet dalam beberapa kesempatan bahkan merekomendasikan investasi di Reksa Dana Indeks karena biayanya yang murah dan return yang lebih menjanjikan ketimbang produk reksa dana lainnya.

Namun di Indonesia, index investing masih relatif baru dan perlu edukasi kepada masyarakat terkait strategi ini. Saat ini tercatat ada 20 fund manager yang memiliki portofolio produk reksa dana indeks, salah satunya MMI.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tren Investasi, Mencari Sekuritas & Aset Manajemen Terbaik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular